Tuban – Dirgantara7.com | Polres Tuban Polda Jawa timur menggelar pelatihan Revolusi mental T.A. 2023 bagi anggota Polres maupun Polsek jajaran bertempat di gedung Sanika satyawada Mapolres setempat, Jum’at (17/03).
Pelatihan dibuka oleh Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Tuban Kompol Musa Bachtiar, S.Sos., M.M., sekaligus sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut.
Kompol Musa menjelaskan kegiatan tersebut merupakan program tahunan yang dilaksanakan bagian SDM terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia mengingat jumlah personel Polres Tuban hanya berkisar 53 % dari DSP yang seharusnya.
“Harapannya sumber daya manusia yang ada di Polres Tuban ini bisa optimal” Ucap Kompol Musa.
Musa mengungkapkan alasan kenapa Sumber Daya Manusia di Polres Tuban khususnya harus ditingkatkan karena kekurangan personel menjadi permasalahan klasik yang ada di Kepolisian tidak hanya terjadi di Polres Tuban, dimana secara pertumbuhan personel Polri secara nasional hanya mampu untuk menutupi anggota yang pensiun, meninggal maupun yang sakit.
“Langkah yang tepat adalah melaksanakan optimalisasi tentang keberadaan anggota yang ada, Kita tidak boleh menyerah dengan jumlah personel yang terbatas” Imbuhnya.
Dengan diadakannya pelatihan Revolusi mental tersebut Kabag SDM berharap peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut mampu menggerakkan serta menerapkan nilai-nilai positif sehingga mampu menguatkan organisasi Polri.
“Harapannya peserta yang hadir ini adalah orang-orang terpilih yang nantinya mampu menularkan virus positif sehingga anggota Polres Tuban memiliki perubahan baik” tutur Musa.
Sementara itu usai kegiatan Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya, S.I.K., S.H., M.H., memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut, ia menambahkan jika kedepan tantangan tugas pori cukup berat karena semua serba berbasis digital, apapun yang terjadi dibelahan bumi dalam beberapa detik sudah bisa di ketahui oleh masyarakat.
“Bahkan laporan masyarakat juga tidak hanya datang ke kantor polisi namun ada juga yang laporan melalui media sosial, ini merupakan tantangan tugas yang berat” Ucap AKBP Rahman Wijaya.
Dalam era digital sebagai salah satu bentuk kontrol dari masyarakat, apapun yang dilaksanakan oleh personel Kepolisian kontrol dari masyarakat sangat ketat.
“Apapun yang Kita kerjakan, kita salah berdiri di pinggir jalan saja sudah menjadi sorotan masyarakat” Imbuhnya.
Masih kata Rahman Wijaya banyak faktor dan hambatan dalam pelaksanaan tugas salah satunya ia mencontohkan yang ada di Polres Tuban yaitu kekurangan jumlah personel yang hanya sekitar 53 % dari DSP yang ada.
“Setiap ada penambahan personel Kepolisian pasti dibarengi dengan pengurangan personel yang purna tugas” terangnya.
Bagaimana melaksanakan tugas ditengah kekurangan personel, dengan jumlah personel terbatas kita bisa melaksanakan tugas dengan baik, Rahman berharap usai kegiatan tersebut, personel yang hadir bisa menjadi pelopor sebagai teladan bagi rekan-rekan yang lain di unit masing-masing.
Masih kata Rahman Wijaya seluruh tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh personel tergantung dengan pola pikir yang ada pada masing-masing personel, masih kata Rahman kalau pola pikir kita jahat, suatu hari nanti akan dipertemukan dengan orang-orang yang berpola pikir jahat pula, begitu sebaliknya.
“Saya titip pesan tolong jaga marwah Kepolisian Negara Republik Indonesia, kalau bukan kita lantas siapa lagi” Tutupnya.
Dalam kegiatan tersebut para peserta diberikan pemahaman bagaimana cara menjadi pemimpin yang benar baik dari segi berkomunikasi memberikan arahan maupun solusi saat ada kendala dalam pelaksanaan tugas pada lingkup unit kerja agar dalam semua kegiatan yang dilaksanakan bisa berjalan sesuai dengan hasil yang ditargetkan.
(Gatot haryono)