MAKASSAR, – Dirgantara7.com | Ada fakta baru terkait laporan kehilangan suami yang dilakukan oleh perempuan bernama Datu.
Diketahui sebelumnya, pengalaman Datu yang ditertawakan polisi hingga diminta ganti suami saat melaporkan kehilangan suami ke Polsek Biringkanaya, viral di media sosial.
Tim Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) bersama anggota Polrestabes Makassar dan Polsekta Biringkanaya kemudian melakukan penyelidikan untuk mencari suami Datu bernama Hagai.
Polisi yang dipimpin Kasat Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara kemudian mendatangi rumah Hagai Situruk alias Hagai alias Ison (31) di Jalan Sermani, Selasa (3/1/2022) sekitar pukul 22.00 Wita.
Polisi kemudian melanjutkan pencarian hingga menemukan Hagai di rumah keluarganya di Perumnas Antang Blok 10. Selanjutnya, Hagai dan Datu dibawa ke Posko Resmob Polda Sulsel guna dimintai keterangan.
Namun dari hasil interogasi, ternyata keduanya bukan pasangan suami istri.
Keduanya hanya pasangan kekasih yang telah tinggal satu atap di rumah kos selama satu tahun. Bahkan, Datu telah membuat dokumen palsu. Mulai dari buku nikah, Kartu Keluarga hingga KTP dipalsukan untuk menyatakan berstatus suami istri.
“Keduanya tidak pernah melakukan pernikahan resmi seperti pengakuan Datu. Hagai mengaku juga tidak memiliki anak dari Datu dan membantah pacarnya hamil.
Buku nikah, Kartu Keluarga dan KTP semua telah dipalsukan Datu atas sepengetahuan Hagai sebagai bukti identitas suami istri,” tegas Dharma.
Dharma melanjutkan, keterangan Datu juga palsu soal Hagai yang mempunyai penyakit dan hilang ingatan. Datu hanya sering memberikan vitamin C karena Hagai mengidap penyakit amandel.
“Kita sudah buatkan surat penyataan dan Datu mengakui semua perbuatannya telah memberikan keterangan dan laporan palsu.
Memalsukan buku nikah, Kartu Keluarga dan KTP. Datu juga sudah membuat video permohonan maaf dan klarifikasi soal suaminya hilang hingga ditertawakan oknum polisi,” ujarnya.
Dihadapan polisi, Hagai mengungkapkan jika dirinya pergi meninggalkan Datu karena hubungannya sudah tidak akur dan kerap mendapat perlakuan kasar.
“Datu suka marah dan suka memukul. Saya tidak pernah melawan, jadi saya pergi saja. Datu cuma pacar dan juga tidak hamil,” ungkap Hagai.
Sementara itu, Datu mengakui telah membuat keterangan palsu untuk dijadikan laporan pengaduan ke Polsekta Biringkanaya. Ia juga memberikan keterangan palsu terkait status pernikahan dengan Hagai dan kehamilannya.
“Saya menyatakan laporan yang dibuat di Polsekta Biringkanaya tidak benar. Saya dan Hagai bukan suami istri dan hanya pacaran. Saya juga telah membuat buku nikah palsu, Kartu Keluarga dan KTP palsu.
Saya yang membuat keterangan palsu di Polsekta Biringkanaya dan membuat citra kepolisian rusak meminta maaf. Saya tidak akan mengulangi perbuatan tidak terpuji yang telah kulakukan,” ucapnya.
(Red)