Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Pemerintahan

Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Kota Bogor Menurun Drastis

buserdirgantara7
534
×

Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Kota Bogor Menurun Drastis

Sebarkan artikel ini
Img 20210408 Wa0062

Dirgantara7.Com//Rasio keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor menurun drastis. Data Dinas Kesehatan Kota Bogor per Selasa (6/4/2021) menunjukan jumlah tempat tidur isolasi yang terisi hanya 30,7 persen. Angka ini jauh di bawah ambang batas BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 60 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, dari total 809 tempat tidur isolasi di 21 rumah sakit rujukan yang disiapkan, saat ini hanya terisi 248 atau 30,7 persen. Padahal, sebelumnya BOR di Kota Bogor sempat menembus angka 88 persen pada Januari 2021.

Penurunan juga terjadi di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor tercatat jumlah tempat tidur yang terisi hanya 9 unit atau 14,1 persen dari total yang disiapkan 64 unit.

“Alhamdulillah tren BOR di rumah sakit turun karena kasus pasien terkonfirmasi positif juga turun, terutama kasus dengan gejala sedang dan berat. Di mana kasus kategori ini harus dirawat di rumah sakit,” ungkap Retno di Balaikota Bogor, Rabu (7/4/2021).

Faktor lain, kata Retno, menurunnya kasus positif dengan gejala sedang dan berat ini juga karena program vaksinasi yang terus dilakukan dan menjangkau lebih banyak warga. “Bisa saja kemungkinan faktor vaksinasi. Jadi, andaikan terpapar juga tidak berat sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit,” terangnya.

Retno menambahkan, selain BOR yang menurun, angka kesembuhan di Kota Bogor naik menjadi 91,9 persen (lebih tinggi dari Jawa Barat dan Nasional). Kemudian angka kasus aktif di Kota Bogor juga turun menjadi 6,6 persen (lebih rendah dari Jawa Barat dan Nasional). Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor 1,6 persen (lebih rendah dari angka kematian Nasional).

Meski demikian, Retno meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. “Meskipun tren kasus menurun dan sudah ada vaksinasi, bukan berarti kita sudah bebas pandemi. Sehingga kami imbau kepada masyarakat harus tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dan tetap patuhi protokol kesehatan 5M,” ujar Retno.

“Tinggi rendahnya kasus Covid sangat tergantung pada kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan,” tambahnya.

Sejak awal pandemi hingga Rabu (7/4/2021) sudah tercatat total terkonfirmasi positif 14.229 kasus, selesai isolasi atau sembuh 13.114 kasus, masih sakit 889 kasus dan meninggal 226 kasus.

Rilis : Momo

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458