Dirgantara 7.Com //Kab. Muaro, JAMBI-Kisruh dugaan pencemaran lingkungan oleh PT. Bukit Bintang Sawit (BBS) beberapa bulan lalu seperti ditelan bumi dan kini hanya tinggal cerita, masyarakat terdampak limbah hanya menunggu tanpa mendapat Keadilan, bak dongeng Pungguk merindukan bulan. hal ini dikatakan oleh Syaiful, SH. ketua Solidaritas Masyarakat Untuk Kemanusiaan Dan Advokasi (somasi Jambi).(10/5/21).
“Hingga kini Surat dari Somasi Jambi pun tidak dijawab oleh Kepala Dinas Lingkungam Hidup Muaro Jambi bahkan dia memblokir kontak WhatsApp kami. Ada apa?.” Sebut Saiful.SH penuh tanya.
Ketua Somasi jambi kepada media ini mengaku beberapa waktu lalu telah menyurati DLH Muaro jambi, untuk mempertanyakan terkait kelanjutan kasus dugaan pencemaran lingkungan oleh PT BBS tersebut.
namun kata Syaiful pihaknya belum mendapat jawaban memuaskan dari DLH Muaro Jambi.
DLH Sebagai dinas yang paling bertanggung jawab untuk mengusut dugaan pencemaran lingkungan tersebut, untuk itu kini indepedensi Kepala Dinas DLH Muaro Jambi dipertanyakan,”Papar Syaiful,SH.
Ia menambahkan Pihak Somasi sebelum melayangkan surat juga sudah mempertanyakan langsung ke kantor DLH via pesan WhatsApp kepada kepala Dinas DLH langsung namun tidak di balas.
Kemudian kami juga pernah mengkonfirmasi ke kabid Hukumnya. dan Sukar selaku kabid hukum mengaku kepada kami jika sejak 2015 terkait kasus BBS,Dia tidak pernah dilibatkan.dan selaku kabid hukum mengarahkan kepada kami, jika permasalahan BBS silahkan langsung konfirmasi ke bidang pengawasan ke Ibu Ratna Atau Bos Langsung Itu kata Sukar.” Papar Syaiful,SH.
Saat ditanya apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan Somasi Jambi, jika DLH muaro Jambi masih tidak menjawab atas pernyataan dan tuntutan mereka.
Tentu kami akan mengambil langkah kongkrit jika DLHD Muaro Jambi tidak mampu menegakkan supremasi hukum terhadap PT. BBS atas dugaan pencemaran lingkungan.Kan diketahui dugaan pencemaran lingkungan oleh BBS ini terjadi sudah sejak lama dan berulang-ulang, kita memegang datanya dari tahun 2015 lalu. akan kita laporkan ke Polda” Pungkas Syaiful,SH.
Rilis: Nopri Ardi
