Bogor,–Dirgantara7.com | Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat, Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bogor, Bai Kusnadi serta para lurah meninjau pelaksanaan IVA test dan Sadanis dalam rangka peringatan Bulan Peduli Kanker Payudara di Puskesmas Bogor Tengah, Senin (24/10/2022).
Sambil membagikan bunga mawar, Syarifah didampingi Kepala Puskesmas Bogor Tengah, Karina meninjau langsung kegiatan, mulai dari pendaftaran hingga pemeriksaan yang dijalani para ibu.
Apresiasi diungkapkan Sekda kepada para ibu yang datang dengan antusias dan kesadaran sendiri untuk memeriksakan dirinya. Kegiatan ini kata dia, merupakan bentuk kepedulian dan pencegahan bagi para perempuan dari kanker yang cukup menakutkan. Ada dua kanker yang banyak diderita para perempuan, yakni kanker payudara dan kanker rahim.
“Untuk kanker payudara pemeriksaan dilakukan secara sadanis dan kanker rahim pemeriksaan dilakukan dengan IVA test. Pemeriksaannya secara serentak di enam puskesmas di Kota Bogor selama satu bulan ke depan, mulai 10 Oktober hingga 10 November 2022 nanti. Dengan deteksi sendiri maka faktor kesembuhannya akan lebih besar,” harapnya.
Sekda menyebutkan, pada tahun 2021 di Kota Bogor secara umum ada 821 penderita kanker, 367 diantaranya menderita kanker payudara. Untuk itu perlunya disadari para perempuan yang memiliki spesifikasi dibanding lelaki sehingga memiliki kewajiban untuk melakukan pemeriksaan secara dini.
Dirinya berharap dalam kegiatan yang berjalan dalam satu bulan ke depan tidak ditemukan perempuan yang menderita kanker. Namun demikian jika ditemukan, Pemkot Bogor dalam hal ini Dinkes bersama masyarakat, rumah sakit dan pihak yang terlibat saling berkomunikasi dan berkoordinasi untuk menanganinya, mulai dari pemeriksaan, paliatif hingga pendampingan.
Kepala Puskesmas Bogor Tengah, Karina menambahkan, setiap kelurahan di targetkan 50 peserta tes dan Puskesmas Bogor Tengah diberi wewenang menangani dua kelurahan, yakni Cibogor dan Pabaton. Saat dilaksanakan peninjauan, sudah ada 70 perempuan yang telah diperiksa.
“Alhamdulillah sejauh ini yang sudah diperiksa belum ditemukan yang terindikasi. Edukasi terkait kanker dan deteksi dini kanker kepada masyarakat secara rutin dilaksanakan, sehingga hal tersebut membantu dalam pencegahan maupun proses penyembuhannya menjadi lebih mudah dan lebih baik dibanding jika terlambat mendeteksi. Dukungan suami bagi istri untuk melakukan tes menjadi satu faktor yang cukup penting,” kata Karina.
(Dede hanapi)