Lumajang, – Dirgantara7.com | Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu (4/12/2022). Akibat erupsi tersebut, ribuan warga terpaksa mengungsi di sejumlah lokasi.
Maka dari itu, PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Indonesia bergerak cepat memberikan bantuan berupa tabung gas bagi pengungsi yang tinggal di hunian relokasi.
Berdasarkan data di Kantor Kecamatan Candipuro, terdapat 2.000 warga yang mengungsi di 21 titik yang terdiri dari sejumlah balai desa, masjid, dan lembaga pendidikan di Kecamatan Candipuro. Selain itu, terdapat pula warga yang telah menempati hunian relokasi pemberian pemerintah.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, saat ini pihaknya sedang dalam tahap memindahkan warga pengungsi ke rumah relokasi yang disiapkan oleh pemerintah.
“Kami dalam tahap penanganan yang terencana, terutama masyarakat yang harus pindah ke tempat baru, hunian relokasi yang disiapkan pemerintah. Masyarakat yang rumahnya hancur diganti oleh pemerintah,” ungkap Thoriqul saat ditemui di Lumajang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (9/12/2022).
Ia melanjutkan, pemerintah memberi rumah, tetapi menurutnya itu tidak sepenuhnya menyelesaikan problem.
“Bagaimana perabotannya, kebutuhan lain-lain yang diperlukan,” tambahnya.
Adapun kebutuhan yang diperlukan, lanjut Thoriqul, yakni ketersediaan tabung gas untuk keperluan memasak. Sebab, saat ini tabung gas sulit ditemukan di Lumajang.
“Masyarakat yang terdampak erupsi Semeru begitu masuk ke rumah relokasi kita penuhi semua kebutuhan dasarnya. Misalnya tabung gas, kompor, sendok, piring, kasur, bantal, termasuk pakaian layak pakai yang dihimpun dari masyarakat,” jelas Thoriqul.
Mendengar keluh kesah tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Djoemadi bersama seluruh jajarannya menurunkan bantuan tabung gas untuk pengungsi erupsi Semeru.
“Untuk saat ini tabung gas di Lumajang sudah habis. Kami minta untuk diberikan bantuan berupa tabung gas. Mungkin banyak orang tidak terpikir bahwa ini menjadi kebutuhan hidup orang, karena bantuan (tabung gas) membantu banyak orang. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT Pos Indonesia (Persero) dan Pak Dirut yang sudah berusaha mencari dan menemukannya untuk kami,” ucapnya.
Dirut PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Djoemadi mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
“Ini bagian dari tanggung jawab sosial Pos Indonesia sebagai badan usaha milik negara (BUMN) kepada masyarakat. Sebelumnya kami membantu korban gempa Cianjur dan alhamdulillah sudah selesai kita kirim semua,” ungkap Faizal saat ditemui di lokasi penyerahan bantuan.
Faizal juga menjelaskan bahwa pihaknya menurunkan satuan tugas (satgas) dari Kementerian BUMN untuk korban gempa di Cianjur. Satgas telah mengumpulkan seluruh bantuan BUMN kemudian disalurkan sesuai lokasi.
“Lalu ada musibah lagi di Lumajang, jadi kami pikir bantuannya harus berbeda,” ujar Faizal.
Sebelum memutuskan memberikan bantuan, lanjut Faizal, telah dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) Lumajang untuk memastikan barang yang menjadi kebutuhan korban erupsi Semeru.
“Kemarin saya koordinasi dengan BNPB Lumajang dan saya menanyakan apa keperluan yang dibutuhkan. Ternyata tabung gas untuk memasak di hunian relokasi dan kami menyalurkan tabung gas, kami menemukannya dari Jember,” ungkap Faizal.
Untuk diketahui, Gunung Semeru kembali erupsi pada Sabtu (10/12/2022) pukul 05.53 Waktu Indonesia Barat (WIB). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) menyebutkan tinggi kolom letusan Semeru mencapai 700 meter di atas puncak.
Erupsi terjadi setelah PVMBG Badan Geologi ESDM menurunkan statusnya menjadi siaga atau level III. Saat ini, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, yaitu sejauh 17 kilometer (km) dari puncak pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak gunung api Semeru karena rawan bahaya lontaran batu pijar.
(*)