Dirgantara7Com//Lhokseumawe – Menjelang Bulan Ramadhan Volume sampah di Kota Lhokseumawe mulai meningkat. Persoalan ini menjadi masalah yang harus dihadapi petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Keindahan dan Kebersihan Kota Lhokseumawe.
Kepala DLHK Kota Lhokseumawe, Syuib. Sos melalui Kabid Surya Buana, SP mengatakan, peningkatan volume sampah di bulan puasa terjadi hingga
120 ton/hari, meningkat dari hari biasanya sekitar 90 ton/hari,” kata Kabid Surya Buana yang didampingi Kasie Usman, SE.
“Selama memasuki bulan ramadhan jumlah yang masuk ke TPA dikota Lhokseumawe meningkat dari sebelumnya, dari rata-rata 90 ton/hari menjadi 120 ton/hari,” ungkap Surya Rabu (06/4/22).
Lanjut Surya, Memasuki Bulan Suci Ramadhan volume sampah Meningkat dari sampah rumah tangga, swasta dan sampah spesifik (non rumah tangga) juga sampah di bulan Ramadhan jenis sampah, seperti batok kelapa muda dan ampas tebu.
“Meningkatnya sampah jenis ini disebabkan perubahan dan peningkatan pola konsumsi masyarakat pada waktu berbuka puasa. Seperti kita ketahui kelapa muda dan tebu selalu jadi buruan warga untuk dijadikan menu berbuka.
Menyikapi persoalan tersebut, LHK Lhokseumawe berupaya meningkatkan layanan dengan strategi pergeseran shift pekerja dan sebagian kecil menambah shift pekerja yang khusus area pelayanan di pusat kota Lhokseumawe yang banyak dijumpai lokasi penjualan air tebu dan kelapa muda.
“Karena sampah tersebut harus dibersihkan segera agar kota tetap bersih dan tidak menganggu pandangan. Ditambah lagi dengan sampah-sampah yang lokasinya pinggir jalan,”sebutnya.
Tambah Surya, Sekarang ini DLHK kota Lhokseumawe mempunyai jumlah unit armada 19 truck sampah, 4 unit Armroll, 2 becak motor, 4 mobil pick up, dan mobil tangki siram unit tetapi kurang memadai.
DLHK Lhokseumawe seperti kurang nya motor pengangkut sampah hanya 19 unit aktif 16 unit, 3 lagi dalam kondisi kurang maksimal (sijago mogok) juga yang lainnya.
“Dengan demikian seandainya ada penambahan unit dari pemerintah sekira 50/60 unit kemungkinan besar sudah memadai konversi 1 ton mobil dapat mengangkut 3 ton sampah 1 trip.
Untuk mengantisipasi agar tak terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS), pihaknya pun harus melakukan berbagai upaya agar sampah bisa terangkut dan tak menimbulkan gangguan kenyamanan bagi masyarakat.
Ia menyebutkan, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menambah ritasi pengangkutan sampah dari dua rit menjadi tiga rit per hari.
Para petugas pengangkut sampah dengan gaji 65 ribu perhari yang jumlahnya 338 orang dengan jumlah total keseluruhan untuk empat kecamatan perhari itu akan diminta untuk lebih mengepektifkan waktu pengangkutan agar bisa dilakukan lebih banyak lagi .
Surya menghimbau kepada masyarakat mohon untuk pembuangan sampah dijam 7 makrib sampai diatas jam 7 pagi jadi pada saat mobil armada DLHK jam 8 pagi lewat sampah tersebut sudah berada dipinggir jalan untuk langsung diangkut,”katanya
“Insyaallah Semoga Cara ini cukup epektif guna mencegah terjadinya penumpukan sampah akibat terjadinya peningkatan volume sampah.tutupnya.
Rili./Ridwan