Dirgantara7.Com//Acèh Timur – Sekretaris Dewan DPRK Aceh Timur, Zubir Kasim, SE, MM, mengaku gerah atas kritikan masyarakat terkait kegiatan Bimtek (bimbingan teknis) anggota DPRK di salah satu hotel di Kota Medan.
Namun Zubir tidak menyebutkan kepada siapa pengakuan itu ia alamatkan. Pernyataan itu disampaikannya ketika ia ditanyai seputar Bimtek wakil rakyat yang digelar menggunakan uang negara tersebut
Diduga pernyataan Zubir itu diarahkan ke Koordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, yang sebelumnya sempat mengkritik Bimtek DPRK Aceh Timur di Medan, yang digelar di tengah pandemi covid 19, dan di tengah kondisi ratusan masyarakat Aceh Timur mengalami kemiskinan bahkan di saat masyarakat kesulitan mendapatkan BLT.
” Kadang dikait- kaitkan Anggaran Bimtek ini dengan BLT dan fakir – miskin. Dewan juga memperjuangkan BLT, dan masyarakat yang kesulitan dapat BLT,” demikian bunyi sentilan Zubir dalam pernyataannya.
Zubir juga mengungkapkan bahwa tak ada yang disembunyikan dari Bimtek DPRK Aceh Timur tersebut. Namun anehnya, sudah tiga kali digelar kegiatan Bimtek di luar kota, diantaranya di Medan pada 2020, di Padang 2021, lalu bulan ini kembali digelar di Medan, tapi terkesan kegiatan itu nyaris tak diliput media dan minim informasi dan dokumentasi.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Dewan DPRK Aceh Timur, Zubir Kasim, S.E.,M.M. meminta agar kegiatan Bimtek (bimbingan teknis) Anggota DPRK di salah satu Hotel di Kota Medan, tidak dikait – kaitkan dengan kondisi masyarakat miskin atau kondisi kesulitan masyarakat mendapatkan BLT di Aceh Timur saat ini.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan Dewan ke luar kota tersebut merupakan kegiatan legal dan tidak ditutup – tutupi.
“Ya benar Bimtek dewan, dan itu Legal tidak ada yang disembunyikan jadi jangan dikait – kaitkan Anggaran itu dengan Anggaran BLT atau masyarakat susah dapat BLT, kan terpisah,” kata Zubir.
Dia merasa heran, mengapa persoalan Bimtek baru sekarang dipermasalahkan. Apalagi bukan hanya DPRK Aceh Timur saja yang mengikuti kegiatan yang menggunakan Anggaran Negara tersebut ke Medan.
” Kesal kita, dan anggota Dewan pun jadi enggak nyaman, bukan DPRK Aceh Timur saja yang Bimtek ke luar kota,” ungkap Zubir.
Zubir mengungkapkan Anggarannya bimtek Dewan tersebut memang segitu meski kegiatan itu digelar di tengah pandemi covid 19, dan tingginya angka kemiskinan di Aceh Timur.
” Enggak ada rahasia di situ, walau anggarannya dianggap besar, ya memang segitu Anggarannya,” ungkapnya.
Dia menyarankan awak media agar menanyakan langsung kepada anggota DPRK Aceh Timur yang bersangkutan, bila kinerja anggota Dewan tidak mengalami peningkatan setelah mengikuti Bimtek, bahkan tidak bermanfaat untuk masyarakat.
“Kalau persoalan kinerja tidak meningkat, itu urusan personal anggota dewannya, tanya saja ke dewannya langsung,” pungkas Zubir.
Menurutnya DPRK Aceh Timur selama ini telah memperjuangkan soal BLT untuk masyarakat.
“Kadangkan dikait- kaitkan anggaran Bimtek ini dengan BLT dan fakir – miskin,Dewan juga memperjuangkan BLT,dan masyarakat yang kesulitan dapat BLT,” ujar Zubir(TIM).
Red/Zainal