Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Sekolah LANSIA Yang Pertama Resmi Di Launching Di Lebak

buserdirgantara7
247
×

Sekolah LANSIA Yang Pertama Resmi Di Launching Di Lebak

Sebarkan artikel ini
Img 20230922 Wa0097

LEBAK, -Dirgantara7.com // Merawat orangtua atau lansia merupakan kesempatan beramal bagi setiap anak, namun tidak semua orang paham apa kebutuhan dan perawatan yang tepat lansia. Sehingga tidak jarang banyak lansia yang menjadi mudah sakit-sakitan, tidak sejahtera secara psikis maupun materi, bahkan bergantung pada orang lain walau hanya untuk melakukan aktifitas-aktifitas sederhana sehari-hari.

IMG-20230922-WA0098

Padahal banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh para lansia meski mereka tidak lagi se-aktif seperti saat masih muda. Banyak sekali penyakit-penyakit yang dapat dihindari dengan pencegahan dan perawatan lansia sehari-hari yang baik oleh para keluarganya, oleh karena itu, diperlukan pembinaan yang intensif bagi para lansia agar tetap sehat, aktif, produktif, dan bermartabat (disebut juga Lansia SMART-red).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ir. Rusman Effendi, M.M. dalam rilis sambutan selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten pada acara Launching Sekolah Lansia Bina Keluarga Lansia (BKL) “Matahari” di Gedung Koperasi Guru (Sugri) Jl. Ksatria No. 8 Rangkasbitung Lebak – Banten, Kamis (21/09/2023).

Selain itu masih menurut Rusman, dalam kaitannya dengan penurunan angka stunting, peran para lansia juga sangat penting. Banyak keluarga-keluarga muda yang karena kesibukannya lalu menitipkan anak-anak balitanya kepada para orangtua atau lansianya. Sehingga kualitas pertumbuhan dan perkembangan balita juga banyak terpengaruh oleh cara perawatan oleh para lansia (Grandparenting).

“Semoga kiranya Sekolah Lansia ini juga dapat mengedukasi para lansia yang untuk lebih paham dan turut serta dalam mencegah stunting pada cucu-cucunya” tuturnya.

Acara Launching tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh H. Ade Sumardi, SE. Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lebak. Dalam sambutannya Ade menyampaikan poin penting tentang betapa penting dan bermanfaatnya bagi siapapun untuk merawat dan memberikan kebahagiaan bagi Lansia ”Merawat lansia sama dengan menjaga org tua kita…ridho mereka adalah Ridho nya Allah SWA” Ucapnya.

Sementara itu, Hj. Tuti Nurasiah, SKM. MKM selaku Kepala Bidang Dalduk KB KS mewakili Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Lebak menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada BKKBN Perwakilan Provinsi Banten Dokter Juwita selaku penggiat sekolah lansia yang telah memfasilitasi pembentukan sekolah lansia di Kabupaten Lebak,

“Kelompok BKL Matahari ini akan menjadi pilot dan percontohan bagi Kabupaten Lebak untuk selalu meningkatkan pengelolaan pelayanan bagi para lansia” Ujar Tuti.

Diakhir sambutannya Tuti menyampaikan harapannya semoga Kabupaten Lebak mampu menduplikasi dan mengembangkan pembentukan sekolah lansia ini secara mandiri di berbagai wilayah di Kabupaten Lebak.
Di tempat terpisah dr. Juwita Wulandari selaku inisiator sekolah Lansia Matahari ketika diwawancara menuturkan bahwa inisiasi pendirian sekolah lansia tersebut berawal dari keinginan dirinya untuk memberikan perhatian yg lebih kepada lansia karena menurut dia biasanya kegiatan-kegiatan untuk lansia dipandang masih minim dan jarang dikembangkan.

Lebih jauh Juwita atau yang lebih akrab dipanggi Wulan menuturkan bahwa selama ini program pemerintah sudah ada namun menurutnya sebuah program tidak bisa kalau hanya pemerintah saja yg hrs menjalankan.

“Butuh adanya kerjasama dengan masyarakat luas, saya sebagai bagian dokter masyarakat yang Alhamdulillah Tuhan memberikan potensi dan bakat dibidang kesehatan, selain juga hobi berkegiatan seperti ini.

maka saya berinisiatif menjadi pelopor berdirinya kelas lansia ini…bisa membersamai hati tua mereka dan menciptakan senyuman untuk mereka para lansia merupakan kebahagiaan tersendiri”. Tutur Wulan.

Selanjutnya Wulan menambahkan bahwa pada awalnya sekolah lansia tersebut dibuat di satu titik dengan sistem lansia nya sendiri yang datang namun seiring perjalanan dia mengamati ternyata ruang gerak lansia sangat terbatas sehingga sistem nya dirubah menjadi 14 kelompok dengan tim yang mendatangi kelompok-kelompok tersebut.

(Sukma)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458