Bogor,–Dirgantara7.com // Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bangka 3 Kota Bogor menjadi bagian dari program percontohan Sekolah Sehat Tingkat Sekolah Dasar di Jawa Barat.
Total ada 50 sekolah yang tersebar di lima wilayah di Jawa Barat, yaitu Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Saat konferensi pers Wali Kota Bogor, Bima Arya menilai ada tiga hal yang berbeda dari program Percontohan Sekolah Sehat Generasi Maju, yaitu terstruktur, pendekatannya sistematik dan terukur.
“Terstruktur karena program ini ada modul, silabus, konten dan ada konsepnya yang tentunya dibuat melalui riset. Pendekatannya secara sistematik karena berkolaborasi dengan semua pihak dan terakhir terukur karena harus diketahui. Ke depan ada evaluasi pada perkembangan modul atau silabus maupun hal-hal lainnya, entah harus ada yang agak dikurangi atau direvisi,” kata Bima Arya di SDN Bangka 3, Jalan Otista, Kota Bogor, Senin (31/7/2023).
Kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Bima Arya meminta untuk memastikan dalam 6-9 bulan ke depan program sekolah percontohan sekolah sehat di Kota Bogor diawasi secara betul-betul. Jangan sampai bergulir tetapi tidak dipastikan modulnya untuk digunakan maupun aspek pendukung lainnya.
“Semua harus terlibat dan harus ada evaluasi maupun ukuran-ukurannya nanti. Setidaknya kita membangun sistem sehingga dalam 9 bulan ke depan sudah ada pembelajaran, yang pasti lanjutkan untuk perbaikan,” ungkapnya.
Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril berharap kolaborasi dan kerja sama ini menjadi pemantik inspirasi banyak mitra.
“Penting untuk semua pihak saling bersinergi dan berkolaborasi, karena transformasi pendidikan dimana gerakan dan kampanye sekolah sehat merupakan kepentingan dan upaya semua pihak dalam mewujudkan SDM masa depan Indonesia yang sehat, cerdas dan berkarakter yang jauh lebih bagus kelak dikemudian hari, untuk mewujudkan mimpi generasi emas, Indonesia emas tahun 2045 secara bersama-sama,” ungkapnya.
Iwan menambahkan, menjaga kesehatan untuk sekolah sangat penting dalam rangka menunjang proses pembelajaran yang berkualitas, pola hidup bersih dan sehat menjadi penekanan kampanye sekolah sehat.
Dalam 9 bulan ke depan kata dia, ada 50 sekolah di Jawa Barat menjadi sasaran akan mendapat intervensi agar bagaimana sekolah menjadi sebuah lingkungan yang edukatif, membangun kebiasaan, membangun hidup sehat dan bersih.
Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University, Sri Anna Marliyati yang hadir menekankan, dari kerja sama FEMA IPB dengan Danone dalam program percontohan sekolah sehat lebih kepada pengembangan modul.
“Fokus kami pada gizi dan pola asuh. IPB juga mengembangkan pre test dan post testnya agar terlihat progres dari program ini, khususnya pengetahuan gizi, sikap gizi dan kesehatannya dan juga perilakunya. Penelitian mendalam secara sampling akan dilakukan terhadap 50 sekolah percontohan,” jelasnya.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menjelaskan, program Sekolah Sehat sebagai salah satu bentuk kolaborasi dalam mewujudkan anak-anak Indonesia menjadi generasi yang maju dengan bantuan pemerintah pusat dan daerah serta para akademisi.
“Kita menyasar untuk menjadikan sekolah sehat secara fisik, gizi dan imunisasi melalui tiga program yang akan diintegrasikan, yaitu edukasi gizi, kesehatan dan pola asuh untuk anak SD melalui isi piringku, edukasi memilih dan mengelola sampah melalui sampahku tanggung jawabku serta peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi para ibu kantin di sekolah melalui warung anak sehat. Semoga kita bersama mampu mewujudkan generasi emas tahun 2045 melalui anak-anak SD yang akan menjadi pemimpin di masa depan,” harapnya.
(Dede hanapi)