Denpasar,–Dirgantara7.com | Ada hal menarik pada hari kedua rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Rabu, 16 November 2022. Presiden Joko Widodo mengajak ofisial media dan wartawan yang meliput di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai untuk berteduh di tempat VVIP sambil menanti kedatangan para pemimpin G20.
Di Pendopo Wantilan, Presiden Jokowi juga berbincang dengan para wartawan. Kepada Alex, wartawan asal Amerika Serikat, Presiden menjelaskan mengenai mangrove dan Tahura.
“Kita memiliki 33 spesies (mangrove) di sini,” kata Presiden Jokowi.
Para ofisial media perwakilan dari negara G20 mengaku senang karena tanpa aturan protokoler yang ketat, mereka bisa berbincang langsung dengan Presiden Jokowi. Salah satunya Athi Geleba dari Afrika Selatan yang sangat terkesan dengan keramahan Presiden Jokowi.
“Anda tahu, kami sedang duduk di bawah sinar matahari dan dia mengundang kami ke bagian yang lebih sejuk di mana ada tempat teduh dan di sana juga menawari kami minuman dan dia sangat ramah, sangat mudah diakses,” ungkap Athi.
“Kami sebenarnya sangat terkejut ketika Presiden mengundang kami untuk datang dan bergabung dengannya,” ujarnya menambahkan.
Selepas itu, Presiden Jokowi mengajak para wartawan untuk berkeliling Tahura dan melihat mangrove. Presiden memperkenalkan langsung spesies mangrove yang ada di area pembibitan, antara lain _Rhizopora apiculata_, _Bruguiera gymnorrhiza_, dan _Celiops tagal_.
“Ini usia bibitnya 3 hingga 6 bulan,” ujar Presiden seraya menunjukkan sejumlah bibit mangrove.
“Kita mulai menanam mangrove di sini pada tahun 1996,” imbuhnya.
Usai berkeliling dengan para wartawan, Presiden Jokowi kembali ke Pendopo Wantilan untuk menanti kedatangan para pemimpin G20 dan organisasi internasional. Presiden Jokowi dan para pemimpin delegasi G20 dijadwalkan untuk menanam pohon mangrove bersama.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
(Wn/Sumber : Biro Pers)