Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Pemerintahan

RSUD Nisel Berbiaya Rp 48,5 Milyar Sangat Memprihatinkan.

buserdirgantara7
260
×

RSUD Nisel Berbiaya Rp 48,5 Milyar Sangat Memprihatinkan.

Sebarkan artikel ini
Whatsapp Image 2022 11 04 At 15.39.48

NIAS ||Dirgantara7.com_Proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nias Selatan Tahun Anggara 2020 yang berlokasi di Desa Hili Ana’a Kecamatan Teluk Dalam sampai saat ini belum berfungsi secara aktif.

Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Nias Selatan TA.2020 itu dikerjakan oleh PT.Maju Gemilang Mandiri dengan   No.Kontrak : 640/891/KONTRAK/PPK-01/DINKES/2020 sebagai konsultannya dari PT.Trasindo Consultant dengan Pagu Anggaran sebesar Rp 48,533,585,083, masa pengerjaan 170 Hari Kalender.

Pantauan beberapa awak media dilokasi proyek RSUD tersebut beberapa hari yang lalu kondisi RSUD Nisel tersebut kondisinya cukup memprihatinkan,disekeliling RS terlihat gundulan tanah dimana-mana, halaman ditumbuhi rerumputan.

Begitu juga fasilitas air, halaman RS terlihat berantakan, tumpukan tanah menghiasi halaman RS tersebut.

Salah satu gedung yang terpisah dari bangunan induk terlihat masih terlantar di antara rerumputan seakan ada pembiaran.

Salah satu kejadian yang cukup memprihatinkan yang viral medsos tentang penemuan sesosok mayat Mr X di Desa Lagundri.

“Awalnya mayat dirujuk ke Puskesmas Luahagundre untuk dilakukan pemeriksaan atau penyimpanan jenazah, karena fasilitas di puskesmas tersebut tidak tersedia. Maka mayat Mr X tersebut diarahkan ke RSUD Nisel yang berlokasi di Desa Hilianaa Kec.Teluk Dalam.

Terlihat pada saat itu keluarga korban dari Gunung Sitoli, Kapolres Nias, Wabup Nias Utara dan Kasatreskrim Polres Nias melihat mayat tersebut di gotong oleh personil Polres Nisel dari salah satu gudang melewati semak dan rerumputan yang disinyalir tempat penyimpanan mayat dekat persawahan warga.

Atas kejadian tersebut Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard H Nainggolan SH SIK MM bersama Kapolres Nias AKBP Luthfi, Wakil Bupati Nias Utara yang notabenenya sebagai adek ipar korban bernegosiasi untuk melakukan otopsi jenazah.

Sambungnya, karena tidak adanya fasilitas Frezeer Mayat di RSUD Nisel akhirnya dibawa ke RS Toomsen Gunung Sitoli yang memiliki fasilitas menunggu Tim Forensik dari RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan Autopsi terhadap penemuan sosok mayat tersebut.

Ketua DPC Pemuda Peduli Nias (PPN) Kabupaten Nias Selatan, Heldis Loi, menyayangkan pembangunan RSUD Nias Selatan yang dikerjakan asal jadi.

“Bangunannya terlihat dikerjakan asal jadi demi meraup keuntungan besar oleh oknum-oknum tertentu. Temboknya banyak yang retak. Pokoknya bangunannya itu tidak layak untuk menjadi rumah sakit,” Ungkapnya.

Sambung Heldis,tak hanya itu saja, ia juga menyebut bahwa RSUD Nisel belum layak difungsikan karena fasilitasnya kurang memadai.

Pembangunan gedung RSUD Nisel terbilang mega proyek di bumi Nisel yang nominalnya mencapai Rp 48,5
milyar, tapi sayang seribu sayang mutu dan kekokohan bangunan RS tersebut sangat memprihatikan, akibat ulah dan tangan manusia yang tidak punya hati nurani yang hanya memikirkan untung.

Maka untuk itu, saya sebagai ketua DPC PPN Kabupaten Nias Selatan meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pusat dan aparat penegak untuk memeriksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan seluruh pihak yang terlibat pada pembangunan gedung RSUD Nisel yang menghabiskan uang negara yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2020 dari Kemenkes sebesar Rp 48,5 milyar.

(RUMUSAN L)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458