BOGOR, – Jembatan Muarasari Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor masih belum bisa dilalui oleh warga.
Seharusnya proyek jembatan penghubung ke Jalan Raya Tajur itu rampung sejak 20 November lalu.
Pengerjaan yang menelan anggaran Rp.576 juta menggunakan APBD 2022 ini dikerjakan oleh CV. Maisyara Karyaindo.
Menanggapi lambatnya pengerjaan proyek tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya mengatakan ini merupakan kegagalan pembangunan di setiap penghujung akhir tahun sudah terlalu sering terjadi.
“Sangat disayangkan pemenang lelang untuk proyek yang menggunakan APBD jarang yang tepat waktu,” kata Atty, Jumat (23/12/2022).
Seharusnya, lanjut Atty, Pemkot Bogor khususnya dinas terkait harus lebih teliti memilih kontraktor untuk pembangunan di Kota Bogor.
“Harusnya lebih teliti mencari informasi dan referensi track record si pemenang lelang. Harus yang sudah teruji dan bukan yang asal-asalan,” ucapnya.
Politisi PDIP ini menyampaikan, adanya indikasi dugaan main mata, sebab kedekatan yang tidak dapat dibuktikan selama ini akan menghasilkan pekerjaan yang tidak tepat waktu.
“Tentunya dengan hasil pekerjaan yang menentukan dan kualitas yang perlu dipertanyakan,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, APBD adalah amanah rakyat yang harus dikelola oleh pengguna anggaran dengan penuh tanggung jawab, terukur dan terencana dengan tepat sasaran untuk bisa dinikmati masyarakat Kota Bogor.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak kontraktor CV. Maisyara Karyaindo belum memberikan keterangan baik lisan ataupun tertulis.
(Red)