Buser dirgantara7.Com//Buru Namlea -Proyek pemasangan talut atau drainase di sepanjang jalan negara mulai dari desa samalagi menuju modan mohe kecamatan lolongguba Kabupaten Buru diduga “Siluman” pasalnya, Sesuai hasil pantauan langsung Wartawan kami, Kamis 11/3/21 di lokasi, tidak ditemukan adanya papan informasi terkait nama perusahan, volume pekerjaan & besar anggaran proyek tersebut.
Pemasangan Saluran atau Drainase Di Jalan Negara Kabupaten Buru Menggunakan Anggaran APBN Dari pusat Guna untuk melancarkan air Dari gunung tidak masuk ke badan jalan raya, harapan Pemerintah Pusat menurunkan anggaran tetapi praktek di lapangan Campuran pasangan hanya pasir beserta batu Cadas atau batu gunung / tanah lempengan yang berumur ribuan tahun bukan batu gunung yang asli
menurut pengawas atas pekerjaan draenase tersebut bahwa terkait dengan papan proyeknya itu dipasang dikantor perusahan yang terletak di desa samalagi mengenai anggaran di ngk begitu mengegahuinya sementara ketika disinggung masalah batu yang di pakai yaitu batu cadas beliau mengatakan bahwa batu itulah yang di pakai maksudnya itu batu gunung
Lanjut dia bahwa kami tidak tau siapa bos nya karna proyek ini dari pusat yah kami hanya sekedar membantu mengawasi pekerjaan ini
Ketua tim BPAN Aliansi Indonesia Cabang Kabupaten Buru Ikram Marasabessy mengatakan,” sangat di sayangkan apabila proyek ini tidak di kawal dengan baik oleh pemerintah pusat, sebagaimana yang kita harapkan kalau seperti ini terus kapan bisa maju pembangunan di Kabupaten ini,”katanya
Lanjutnya menyampaikan,” kami dari BPAN AI Sangat Berterima Kasih Kepada pemerintah Pusat yang sudah mengelontorkan anggaran untuk perbaikan saluran sepanjang jalan negara ini, kami berharap kwalitas pekerjaan di jaga jangan sampai pekerjaan tersebut tidak lama bertahan dan kalaupun nilai batu yang dipakai tidak sesuai RAB kami berharap agar pekerjaan segera di bongkar tambahnya
ironisnya lagi proyek ini tidak ada pasang papan informasi di tempat umum sehingga dapat di lihat oleh masyarakat umum
pihak perusahaan yang tangani proyek tersebut harus terbuka dan kalau menurut saya udah melanggar UUD 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi tambahnya Syam
Red:Hairul
