Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir Dalam Peringatan Seabad NU di Banyuwangi

buserdirgantara7
223
×

Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir Dalam Peringatan Seabad NU di Banyuwangi

Sebarkan artikel ini
63ba7ebe24fad

BANYUWANGI, – Dirgantara7.com | Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir pada peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1/2023) besok.

Rencananya, Presiden Jokowi akan hadir dan membuka acara Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Sejumlah tokoh PBNU pun telah tiba di Banyuwangi. Yakni Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, Zanuba Arifah Hafsoh alias Yenni Wahid.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai salah satu lokasi peringatan satu abad NU karena memiliki tradisi dan akar historis cukup kuat dalam tradisi keislamannya.

“Apalagi di sini merupakan tempat lahirnya Shalawat Badar. Nanti, pada acara ini, PBNU akan memberikan penghargaan pada mendiang KH. Ali Manshur sebagai penggubah shalawat yang menjadi ciri khas warga Nahdliyin,” katanya Minggu (8/1/2023).

Sesuai jadwal, Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) akan digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Senin 9 Januari 2023, pukul 19.00 WIB.

FTIN ini akan diisi dengan berbagai pertunjukkan santri. Di antaranya Lalaran Alfiyah Kolosal yang melibatkan lebih dari 500 santri.

Mereka akan membawakan tradisi menghafal nadzam ilmu nahwu tersebut secara artistik dengan sentuhan berbagai budaya Nusantara.

Selain itu, juga akan ditampilkan Kreasi Hadrah Nusantara. Tampilan spektakuler ini akan diikuti oleh 300 penabuh rebana dan 500 penari yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di Nusantara.

Tak hanya itu, dalam acara itu juga akan digelar simposium yang melibatkan 25 cendikiawan dan budayawan berlatar Nahdliyin dari seluruh Indonesia.

Selanjutnya, acara akan ditutup dengan Konser Sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf.

“Banyuwangi ini dikenal dengan tradisi budayanya yang juga kuat. Digelarnya acara ini di Banyuwangi diharapkan turut mendorong perekonomian daerah,” kata Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf.

Kedatangan Gus Yahya dan Yenny Wahid ke Banyuwangi, disambut langsung oleh Bupati Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Kedua tokoh nasional itu kemudian berkeliling menikmati arsitektur hijau pendopo Banyuwangi yang berusia hampir 250 tahun tersebut. “Bagus, Asri,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga mengapresiasi perkembangan Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, pembangunan daerah ujung timur Pulau Jawa ini dilakukan dengan strategi yang kreatif.

“Pengembangan Banyuwangi ini difikirkan dengan konsep yang komprehensif. Sangat kreatif dengan berbagai terobosan yang cerdas,” terangnya.

Sama halnya dengan Gus Yahya, Yenni Wahid juga mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Banyuwangi, khususnya ke pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Putri Presiden ke-empat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, terlihat menikmati suasana asri di pendopo. Sesekali Yenni tampak berfoto di spot-spot cantik di dalam pendopo.

“Masuk kesini (pendopo) adem banget. Bangunannya unik dengan mempertahankan kultur heritage-nya. Tata kelola dan arsitekturnya juga sangat ramah lingkungan,” terangnya.

(Red)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458