Jakarta , – Dirgantara7.com | PT Pertamina (Persero) mengungkapkan akan memperluas lagi buffer zone atau zona aman Depo Plumpang, Jakarta Utara. Dalam paparan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati akan ada 1.225 bangunan yang akan terdampak pada perluasan zona aman Depo Plumpang.
Jumlah itu dari total dari 722 bangunan yang ada di buffer zone Plumpang, dan 533 bangunan di buffer zone Elnusa. Pertamina mengatakan data itu merupakan angka terkini.
“Sebetulnya ini sudah pernah direncanakan ketika terjadi kebakaran di Plumpang tahun 2009, direncanakan untuk membangun buffer zone ini 100 meter waktu itu. Namun mungkin karena berbagai situasi waktu itu tidak terjadi,” lanjutnya.,” kata Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2023).
Ia berkomitmen bufferzone akan segera dibangun. Mengingat, zona aman itu akan mempengaruhi keselamatan masyarakat dan keamanan operasional Depo Plumpang.
“Ini sebetulnya hanya bom waktu saja, ini anytime bisa terjadi, karena ini kan high risk memang dan begitu dekatnya warga. Jadi suatu hal yang harus dilakukan segera untuk keamanan dari sisi safety keselamatan masyarakat dan keamanan operasional sehingga BBM ini tidak sampai terkendala,” tuturnya,” tuturnya.
Ia juga menerangkan ada 9.234 kartu keluarga (KK) yang menempati kawasan Depo Plumpang. Bahkan saat ini diperkirakan angka itu sudah banyak lagi.
Nicke menjelaskan dari total lahan di kawasan Depo Plumpang seluas 153 hektare (ha), ada 81,6 ha lahan dikuasai oleh penghuni tanpa hak. Hanya 71,9 ha lahan yang dikuasai oleh Pertamina.
“Dalam berjalannya waktu hari ini yang kita bangun sebagai terminal adalah sekitar 72 hektar dan sisanya 81,6 atau sekitar 82 hektar ini yang sudah dihuni oleh warga yang sudah padat di sana,” jelasnya.
(Red)