Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Nasional

Penderita Stanting Tidak Tersentuh Pemerintah Nias Selatan

buserdirgantara7
222
×

Penderita Stanting Tidak Tersentuh Pemerintah Nias Selatan

Sebarkan artikel ini
Img 20210518 Wa0073

Dirgantara7.Com//Kab.Nias Selatan,Medan- Stunting atau “pendek dan sangat pendek” . Pendek dalam arti jika pengukuran tinggi badan berdasarkan umur (-3,0 SD s/d < -2,0 SD). Sangat pendek = jika pengukuran tinggi badan berdasarkan umur (< -3,0 SD). Disebabkan oleh Kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak. Dengan dampaknya Gangguan metabolisme “obesitas, stroke, hipertensi,dll”, gangguan perkembangan mental, rendahnya kognitif “Kemampuan berpikir”, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal.

Dari pengertian narasumber laian ” Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya”.

Itulah yang dialami oleh Yelman Buulolo Usia: 5 tahun
Alamat: Hiligewo, Desa Amorosa, Kecamatan Ulunoyo, Kabupaten Nias Selatan. Anak ke 3 dari 4 bersaudara
Anak dari Talisokhi Buulolo – Yanida Halawa anak mereka Lumpuh dan busung lapar.

Penyakit ini dialami sejak berumur 2 tahun dan sampai sekarang.
Ekonomi keluarga termasuk keluarga tidak mampu dan tinggal disebuah rumah tidak layak huni ukuran 3×4 m berlantai tanah.

Talisokhi Buulolo Ayah dari anak ini, telah merantau untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga yang ada di kampung.

Usaha yang pernah mereka tempuh untuk mengobati anak kesayangan mereka, sudah pernah dibawa ke Puskesmas tetapi tidak mendapat pengobatan atau perhatian serius, sehingga sejak saat itu orangtuanya tidak membawa anak itu lagi ke rumah sakit karena putus asa, Mereka juga tidak mendapat fasilitas Kartu BPJS Kesehatan sehingga mereka tidak mampu membiayai pengobatan anaknya.

Imansius Telaumbanua Koordinator Wilayah jaringan Pemantau Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kepulauan Nias yang turun langsung melihat ke lapangan dan langsung bertindak membantu korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.Thomsen GunungSitoli untuk dilakukan tidakan medis. Namun Sangat disayangkan karena tidak memiliki Biaya Perawatan diteruskan ke Yayasan Dokas Fodo untuk mendapatkan perawaran Gizi demikian disampaikan Imansuis saat diwawancara oleh Wartawan Buser dirgantara 7.

Imansius menjelaskan bahwa JPKP terpanggil untuk melakukan kegiatan sosial menolong keluarga ini dengan semangat penuh pengabdian yang tulus. Kami sangat Prihatin karena kurangnya perhatian pemerintah kepada Kasus-Kasus gizi buruk sambil berkata dimanakah para Anggota DPRD kenapa mereka tidak menyuarakan amanah penderitaan rakyat seperti ini, jangan hanya hadir saat butuh suara mereka.

Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial juga seolah tidak peduli membiarkan warga miskin terus miskin. Pemerintah jangan tutup mata, dipelosok-pelosok Nias Selatan banyak sekali Korban Stunting yang terabaikan.

Kini Yelman Buulolo dirawat oleh Yayasan Dorkas Fodo Gunungtoli dibawah asuhan para suster. Imansius berharap kepada Pemeritah Nias Selatan menaruh perhatian khusus untuk memerangi Kasus GIZI BURUK diwilayah Nias Selatan, Puskesmas difungsikan melakukan penyuluhan peyuluhan dan pecegahan dengan memberikan vitamin kepada warga sejak dini.

Harapan masyarakat nias selatan semoga kedepan kasus stanting di Nias Selatan,pemerintah dapat lebih pro aktif menanganinya.

Rilis : Rumusan Laia

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458