Bogor,–Dirgantara7.com | Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Daerah (Kalak BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas memantau langsung proses evakuasi empat korban longsor di RT 7/4 Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (15/3/2023) sore.
Dalam pemantauan tersebut Sekda Syarifah juga melihat proses perbaikan double track lintas Bogor-Sukabumi.
Dampak dari longsoran setinggi 30 meter dan lebar 15 meter ini kata Syarifah, masih ada empat orang yang sedang dalam proses evakuasi.
“Masih kita evakuasi dan belum ketemu titiknya dimana,” katanya.
Untuk penanganan kebencanaan kata Sekda, ada sekitar 80 jiwa dari 18 kepala keluarga yang saat ini diungsikan di posko pengungsian di SMPN 9 Kota Bogor yang berada di Jalan Dreded.
“Selain pengungsian juga ada dapur umum. Dapur umum ini untuk warga dan petugas. Kemudian yang kedua dampaknya selain korban yang di bawah ini, jalur kereta api juga tidak bisa berfungsi. Sekarang dari PT KAI sedang melakukan pengerjaan perkuatan di rel,” katanya.
Proses pencarian dan evakuasi korban longsor dilakukan secara manual.
Kalak BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, proses evakuasi memerlukan waktu yang lama dikarenakan alat berat tidak bisa masuk ke lokasi dan material longsoran cukup tebal.
“Harusnya kalau pakai alat berat bisa sehari, ini bisa lebih dari sehari. Mudah-mudahan besok sudah dapat titik terang,” katanya.
Theo sapaannya melanjutkan, proses evakuasi dihentikan sementara waktu dan kembali dilanjutkan besok
“Yang jelas hari ini sampai magrib karena visual kalau sudah magrib tidak kelihatan, jadi kita lanjut besok,” katanya.
Untuk mencari titik keberadaan korban lanjut Theo pihaknya akan berkoordinasi dengan Basarnas untuk meminta bantuan pencarian korban dengan K9.
(Pakih)
