Bogor,–Dirgantara7.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melangsungkan rapat koordinasi untuk menindaklanjuti rencana pembangunan transportasi berbasis rel dalam kota atau trem di Resto Raasaa, Kebun Raya Bogor, Kamis (12/1/2023) pagi. Ada dua hal yang menjadi topik utama pembahasan.
Rapat dipimpin langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala Bappeda dan unsur dinas lainnya. Dihadirkan pula perwakilan Collas Rail sebagai kontraktor untuk trem nanti.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menuturkan, dua hal utama tersebut adalah pendanaan dan teknis. Dari feasibility study (FS) yang sudah ada, Pemkot akan melakukan pendetailan dengan menyusun kebutuhan finansial dan persiapan teknis.
“Itu nanti akan sangat berfungsi kita mencari investor. Jadi kita harus punya alternatif mencari pendanaan, itu tidak hanya ke government. Selama ini kan kita mencoba mencari dananya ke pemerintah Prancis, dicoba juga ke negara lainnya atau misalnya dengan swasta, nah itu yang dipersiapkan,” kata Syarifah.
Lanjut Syarifah, Pemkot Bogor juga diminta untuk menelusuri mengenai jalur untuk trem. Termasuk misalnya ketersediaan lahan, depo, infrastruktur maupun utilitas. Termasuk upaya komunikasi dengan kementerian – kementerian terkait. Bahkan hingga ke Dirjen Perkeretaapian dan Korlantas Polri.
“Jadi pertemuan hari ini lebih kepada penyiapan dari materi-materi yang lebih detail, nanti setelah itu kalau sudah ada kita mencoba kerja sama dengan BKPM pusat untuk cari investor. Jadi kita bikin ada kegiatan semacam launching, perencanaannya untuk mencari investor dan sebagainya,” urai Syarifah.
Syarifah mengakui, memang masih ditemukan banyak kendala didalamnya. Proyek trem ini bukan mudah dari segala aspek, namun harus dimulai dan diurai sedikit demi sedikit. Terutama pada dua hal tersebut, yakni pendanaan dan teknis.
“Karena trem nanti operasionalnya bergabung dengan moda yang lain, dengan kendaraan yang lain di dalam satu jalan. Jadi kendalanya itu akan sangat banyak, tapi itu harus diurai dan dipersiapkan sedikit demi sedikit,” ungkapnya.
Yang bisa dikerjakan dalam waktu dekat, masih kata Syarifah, yakni mencari sumber pendanaan. FS yang sudah ada, tidak bisa dijadikan satu – satunya modal untuk menggaet investor. Harus ada financial analysis untuk menunjang hal tersebut.
“Tidak hanya sekedar FS, juga dari segi finansial. Jadi kalau misalnya sudah sampai ke dokumen yang kita cari investor. Jalurnya lewat mana, di setiap jalur itu harus ada informasi yang jelas. Termasuk utilitas yang ada itu ada apa saja? Harus sudah sampai detail. Nah itu yang diperlukan,” kata Syarifah.
(Gilang)