Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Pemkot Bogor Masih Membedah Skema Pembiayaan Trem

buserdirgantara7
134
×

Pemkot Bogor Masih Membedah Skema Pembiayaan Trem

Sebarkan artikel ini
Img 20230721 Wa0148

Bogor,–Dirgantara7.com // Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya mengurangi kemacetan di Kota Bogor. Selain mengkonversi angkutan umum (angkot) menjadi bus Trans Pakuan. Saat ini Pemkot Bogor juga tengah gencar membahas pengembangan percepatan perkeretaapian perkotaan (Trem), termasuk soal skema pembiayaannya.

Dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah rapat pembahasan skema pembiayaan trem digelar di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Kamis (20/7/2023).

Rapat ini turut dihadiri PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan Ka Sub Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Usaha DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Iya, ini dalam rangka tindak lanjut yang trem ya, kan kita sudah ada timnya. Sekarang kami minta pertimbangan dan saran dari DJKA Kemenhub terkait bagaimana sistem kerja sama, operasional dan pendanaannya,” ujar Syarifah.

Sekda mengatakan, dari DJKA Kemenhub menjelaskan ada beberapa metode pembiayaan trem. Sebut saja metode tender langsung dan ada pula metode penugasan kepada BUMD. Dari penugasan kepada BUMD, BUMD bisa melakukan kerja sama lagi dengan pihak ketiga atau swasta, sehingga pendanaannya tidak dari APBD atau Pemkot Bogor hanya sekedar memberikan penyertaan modal saja.

“Trem tidak bisa dibiayai pemerintah pusat atau pemerintah provinsi, karena trem skalanya lokal bukan seperti KRL atau LRT yang bisa antar kota antar provinsi,” jelasnya.

Syarifah menjelaskan, berdasarkan perhitungan dibutuhkan dana sekitar Rp 1,7 Triliun untuk membangun trem sepanjang 12 KM. Dengan anggaran sebanyak ini, tentu saja berat bagi Pemkot Bogor jika menggunakan APBD. Tak ayal, Pemkot Bogor sedang mencari sekaligus membedah skema pembiayaan mana yang paling terbaik.

“Kebutuhan akan trem di Kota Bogor ini sudah dilakukan kajian dan perencanaan dari jauh sebelumnya. Di skala kota trem lebih bagus karena prinsipnya untuk mengurangi kendaraan pribadi dan mengurangi kendaraan umum yang kecil (angkot) dengan kendaraan yang bisa mengangkut lebih banyak orang. Trem bisa mengangkut sampai 200 orang jadi akan lebih efisien lagi,” katanya.

(Pakih)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458