Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Pembagian Alat Perangkap Kepiting di Desa Pallae Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Tertunda.

buserdirgantara7
327
×

Pembagian Alat Perangkap Kepiting di Desa Pallae Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Tertunda.

Sebarkan artikel ini
Img 20221122 Wa0000

Pembagian Alat Perang

 

Bone,– Dirgantara7.com l Senin, 21/11/2022.

Salah satu bidang pemberdayaan masyarakat desa di Desa Pallae Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone yakni, pengadaan alat perangkap kepiting,  tahun anggaran (TA) 2022. Pendistribusian ke masyarakat tani dan nelayan di desa tersebut tertunda.

 

Hal ini disebabkan adanya dugaan “politik” yang dilakukan oleh salah satu calon kepala desa (calkades) Incumbent di desa Pallae.

 

Jumlah calon kades di desa Pallae kecamatan cenrana kabupaten Bone ada 3 (tiga) calon kades.

 

Ketiga calkades tersebut  yakni ; Hasanuddin dengan Nomor Urut 1, Jusman Nomor Urut 2 dan Saharuddin Nomor Urut 3 (Incumbent).

 

Diketahui, Saharuddin adalah Calkades bernomor urut 3 yang akan berakhir masa jabatannya pada tanggal 30 Desember 2022, dan kembali mencalonkan diri sebagai calkades Pallae pada pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak yang berjumlah 141 desa se-kabupaten Bone, pada putaran ke 2 yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Sementara H.Kamaruddin perangkat desa selaku Sekdes, ditunjunjuk sebagai Pelaksana Tugas (PLT) kepala desa Pallae.

 

Penundaan pembagian alat perangkap kepiting sebanyak 1900 unit dengan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp.63.650.000,- TA.2022  yang akan dibagikan kepada masyarakat tani dan nelayan yang berjumlah 127 orang. Namun pembagiannya baru diberikan kepada 36 orang petani dan nelayan di desa tersebut,  pendistribusianya terhenti untuk sementara waktu atau dengan kata lain tertunda pendistribusiannya.

 

Ketika hal ini dipertanyakan kepada Saharuddin calkades Incumbent, membenarkan hal ini.

” Hal itu memang benar adanya. Menyangkut penghentian atau penundaan pembagian alat perangkap kepiting tersebut, dikarenakan adanya komplain dari calkades bernama  Jusman. Komplainnya karena menduga kalau pendistribusian atau pembagian alat perangkap kepiting tersebut bernuansa politik. Padahal perangkat desa memberikan alat itu kepada seluruh masyarakat tani dan nelayan tanpa pilih kasih dan ada bukti terimanya serta photo dokumentasinya”, jelasnya.

 

Ditanya tentang tatacara pendistribusian alat perangkap kepiting tersebut, Saharuddin mengatakan, “pendistribusian atau pembagian alat perangkap kepiting tersebut diantar ke rumah masing-masing masyarakat tani dan nelayan untuk menerimanya secara langsung. Alat perangkap kepiting itu diangkut  menggunakan kendaraan sosial desa Pallae, Untuk lebih jelasnya, baiknya temui PLT Kades Pallae, pak H.Kamaruddin”, ujarnya kepada awak media ini.

Namun H. Kamaruddin tdk sempat ditemui karena tidak diketahui keberadaannya.

 

Di tempat terpisah, calkades Jusman yang di temui di kediamannya mengatakan, “memang benar kalau pendistribusian atau pembagian alat perangkap kepiting itu saya yang komplain. Kenapa saya komplain, karena sistem pendistribusiannya atau sistem pembagiannya ke masyarakat tani dan nelayan tidak dilakukan di kantor desa Pallae, melainkan diantar langsung ke rumah masyarakat tani dan nelayan. Itukan bisa saja bernuansa politik. Tapi seandainya hal tersebut di bagikan di kantor desa, itu tidak apa-apa”, jelas Jusman.

 

Menyangkut adanya desas-desus pendataan rencana bedah rumah yang dilakukan oleh tim pemenangan Jusman sebagai calkades Pallae, awak Media Buser Dirgantara7 menemui dan mengkonfirmasi dua orang warga desa Pallae dikediamannya masing-masing.

 

Salah satu warga desa Pallae yakni, Muslimin (60) mengatakan, “memang rumah saya pernah di photo atapnya beberapa waktu lalu. Karena memang atap rumah saya ini sudah bocor-bocor. Sengnya sudah kalah. Tapi menyangkut pelaksanaan pilkades di desa ini, tidak ada hubungannya dengan bedah rumah. Karena saya berhak memilih  siapa saja calon kades yang saya kehendaki untuk saya pilih nantinya. Mengenai pendataan itu, saya juga tidak tahu orang yang mendata. Orang itu hanya mengatakan, bahwa kami hanya melakukan pendataan. Bilamana ada bedah rumah dikemudian hari, sudah ada datanya. Tapi kalau memang dikemudian hari rumah saya dibedah, Alhamdulillah, dan kalau tidak dibedah, ya sabar”, jelas Muslimin.

 

Sementara warga kedua di desa Pallae adalah seorang ibu yang didampingi anak perempuannya dan enggan menyebutkan jati dirinya mengatakan, ” memang benar ada yang datang ke rumah saya. Orang itu mengaku dari kota Bone, berpakaian putih dan berlambang. Orang itu melihat di bagian bawah rumah saya (rumah panggung, red) yang digenangi air pada musim penghujan”, jelasnya singkat.

 

Lebih lanjut ibu yang didampingi anak perempuannya mengatakan, “memang rumah saya ini sudah tua dan kalau dilihat sudah selayaknya diperbaiki. Tapi menyangkut pemilihan kades, saya juga tidak bisa dan tidak mau menerima bantuan perbaikan atau bedah rumah itu, kalau hal itu merupakan penyuapan agar saya memilihnya pada pilkades ini”, imbuhnya.

 

 

Kabiro Bone: Andi Batara Sunra.

Pembagian Alat Perangkap Kepiting di Desa Pallae Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Tertunda.

Bone,– Dirgantara7.com l Senin, 21/11/2022.
Salah satu bidang pemberdayaan masyarakat desa di Desa Pallae Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone yakni, pengadaan alat perangkap kepiting, tahun anggaran (TA) 2022. Pendistribusian ke masyarakat tani dan nelayan di desa tersebut tertunda.

Hal ini disebabkan adanya dugaan “politik” yang dilakukan oleh salah satu calon kepala desa (calkades) Incumbent di desa Pallae.

Jumlah calon kades di desa Pallae kecamatan cenrana kabupaten Bone ada 3 (tiga) calon kades.

Ketiga calkades tersebut yakni ; Hasanuddin dengan Nomor Urut 1, Jusman Nomor Urut 2 dan Saharuddin Nomor Urut 3 (Incumbent).

Diketahui, Saharuddin adalah Calkades bernomor urut 3 yang akan berakhir masa jabatannya pada tanggal 30 Desember 2022, dan kembali mencalonkan diri sebagai calkades Pallae pada pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak yang berjumlah 141 desa se-kabupaten Bone, pada putaran ke 2 yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2022. Sementara H.Kamaruddin perangkat desa selaku Sekdes, ditunjunjuk sebagai Pelaksana Tugas (PLT) kepala desa Pallae.

Penundaan pembagian alat perangkap kepiting sebanyak 1900 unit dengan anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp.63.650.000,- TA.2022 yang akan dibagikan kepada masyarakat tani dan nelayan yang berjumlah 127 orang. Namun pembagiannya baru diberikan kepada 36 orang petani dan nelayan di desa tersebut, pendistribusianya terhenti untuk sementara waktu atau dengan kata lain tertunda pendistribusiannya.

Ketika hal ini dipertanyakan kepada Saharuddin calkades Incumbent, membenarkan hal ini.
” Hal itu memang benar adanya. Menyangkut penghentian atau penundaan pembagian alat perangkap kepiting tersebut, dikarenakan adanya komplain dari calkades bernama Jusman. Komplainnya karena menduga kalau pendistribusian atau pembagian alat perangkap kepiting tersebut bernuansa politik. Padahal perangkat desa memberikan alat itu kepada seluruh masyarakat tani dan nelayan tanpa pilih kasih dan ada bukti terimanya serta photo dokumentasinya”, jelasnya.

Ditanya tentang tatacara pendistribusian alat perangkap kepiting tersebut, Saharuddin mengatakan, “pendistribusian atau pembagian alat perangkap kepiting tersebut diantar ke rumah masing-masing masyarakat tani dan nelayan untuk menerimanya secara langsung. Alat perangkap kepiting itu diangkut menggunakan kendaraan sosial desa Pallae, Untuk lebih jelasnya, baiknya temui PLT Kades Pallae, pak H.Kamaruddin”, ujarnya kepada awak media ini.
Namun H. Kamaruddin tdk sempat ditemui karena tidak diketahui keberadaannya.

Di tempat terpisah, calkades Jusman yang di temui di kediamannya mengatakan, “memang benar kalau pendistribusian atau pembagian alat perangkap kepiting itu saya yang komplain. Kenapa saya komplain, karena sistem pendistribusiannya atau sistem pembagiannya ke masyarakat tani dan nelayan tidak dilakukan di kantor desa Pallae, melainkan diantar langsung ke rumah masyarakat tani dan nelayan. Itukan bisa saja bernuansa politik. Tapi seandainya hal tersebut di bagikan di kantor desa, itu tidak apa-apa”, jelas Jusman.

Menyangkut adanya desas-desus pendataan rencana bedah rumah yang dilakukan oleh tim pemenangan Jusman sebagai calkades Pallae, awak Media Buser Dirgantara7 menemui dan mengkonfirmasi dua orang warga desa Pallae dikediamannya masing-masing.

Salah satu warga desa Pallae yakni, Muslimin (60) mengatakan, “memang rumah saya pernah di photo atapnya beberapa waktu lalu. Karena memang atap rumah saya ini sudah bocor-bocor. Sengnya sudah kalah. Tapi menyangkut pelaksanaan pilkades di desa ini, tidak ada hubungannya dengan bedah rumah. Karena saya berhak memilih siapa saja calon kades yang saya kehendaki untuk saya pilih nantinya. Mengenai pendataan itu, saya juga tidak tahu orang yang mendata. Orang itu hanya mengatakan, bahwa kami hanya melakukan pendataan. Bilamana ada bedah rumah dikemudian hari, sudah ada datanya. Tapi kalau memang dikemudian hari rumah saya dibedah, Alhamdulillah, dan kalau tidak dibedah, ya sabar”, jelas Muslimin.

Sementara warga kedua di desa Pallae adalah seorang ibu yang didampingi anak perempuannya dan enggan menyebutkan jati dirinya mengatakan, ” memang benar ada yang datang ke rumah saya. Orang itu mengaku dari kota Bone, berpakaian putih dan berlambang. Orang itu melihat di bagian bawah rumah saya (rumah panggung, red) yang digenangi air pada musim penghujan”, jelasnya singkat.

Lebih lanjut ibu yang didampingi anak perempuannya mengatakan, “memang rumah saya ini sudah tua dan kalau dilihat sudah selayaknya diperbaiki. Tapi menyangkut pemilihan kades, saya juga tidak bisa dan tidak mau menerima bantuan perbaikan atau bedah rumah itu, kalau hal itu merupakan penyuapan agar saya memilihnya pada pilkades ini”, imbuhnya.

Penulis : Andi Batara Sunra

Editor : Admin

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458