MALANG, –Dirgantara7.com | Oknum TNI yang menendang suporter Arema FC saat terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022), meminta maaf kepada korban dan keluarga korban.
Permintaan maaf itu tampak dari video yang beredar di media sosial. Video menunjukkan seorang anggota TNI berkunjung ke rumah korban dan sedang berbicara dengan seorang perempuan yang diduga keluarga korban.
Peristiwa itu dibenarkan pendamping hukum korban dari Peradi Malang, Muji Laksono.
Dia mengatakan korban yang ditendang oleh anggota TNI tersebut berinisial MHR (16) asal Poncokusumo, Kabupaten Malang.
“Sudah-sudah minta maaf (oknum anggota TNI), kemarin Selasa (4/10/2022). Pangdam juga datang (ke rumah korban),” kata Muji, Rabu (5/10/2022).
Muji menjelaskan bahwa MHR saat peristiwa terjadi, turun ke lapangan untuk memberi semangat kepada tim Arema FC setelah kalah dari Persebaya.
Tetapi terjadi kesalahpahaman antara aparat dengan suporter sehingga terjadi kericuhan.
“Ya enggak mau bikin kerusuhan, tapi mungkin salah paham antara aparat dan penonton, artinya dihalau lah penonton ini yang sudah di lapangan termasuk Rafi itu, tumbang, seperti yang di video,” katanya.
Dia mengatakan MHR dipukul dan ditendang masing-masing sebanyak dua kali.
“Iya itu, setelah itu ada yang mukul juga pakai tongkat, ditendang dua kali, dipukul dua kali, beda orang yang mukul,” katanya.
Kemudian, MHR memutuskan untuk kembali ke tribun dan pingsan. MHR kemudian ditolong oleh suporter lainnya dan teman-temannya.
“Akhirnya naik lagi ke anu (tribun) semaput, pingsan, terus ditolong orang, setelahnya teman-temannya tahu, dirangkul, dia pusing,” katanya.
Korban juga sempat mengalami mata perih dan sesak napas akibat dari gas air mata. Tetapi, MHR bisa menyelamatkan diri.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, TNI akan mengusut anggotanya yang terekam video amatir menendang suporter Arema selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu. (Red)