GARUT – buserdirgantara7//Kabupaten Garut akan merayakan ulang tahun ke-211 pada tahun 2024. Beragam sejarah yang ditorehkan oleh Kabupaten Garut, memuat berjuta makna yang tersimpan hingga saat ini. Karakteristik serta keunikan Kabupaten Garut ini tersirat dalam sebuah logo atau lambang daerah yang menjadi salah satu identitas Kabupaten Garut. Identitas lain dari daerah berjuluk Swiss Van Java.
Kabupaten Garut merupakan daerah yang juga memiliki julukan Kota Intan, dengan beragam keindahan alam dan keunikan ciri khas daerah. Karakteristik Kabupaten Garut ini sendiri tertuang dalam logo daerah Kabupaten Garut.
Logo daerah Kabupaten Garut memiliki sejumlah makna terselubung yang mencerminkan keanekaragaman Kabupaten Garut. Masyarakat Garut sendiri sudah tak asing dengan eksistensi logo daerah Garut, di mana sering ditemui di bangunan-bangunan kantor pemerintahan daerah, seragam Aparatur Sipil Negara (ASN), dan beberapa ornamen pemerintahan lainnya.
Sebelumnya, logo daerah yang digunakan sampai saat ini telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1981 tehtang Lamvang Daerah pada masa kepemimpinan Bupati Garut ke-18 yaitu Iman Sulaeman. Logo Kabupaten Garut ini telah resmi mendapat pengesahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI pada tahun 1982.
Seorang pemerhati sejarah Garut, juga selaku admin Naratas Garoet, Mochamad Satria, menyebutkan bahwa lambang daerah yang telah dipakai hingga saat ini sebelumnya telah dipakai sejak tahun 1961. Namun kemudian, pada tahun 1981 dilakukan pembahasan kembali oleh DPRD gotong royong sehingga terjadi beberapa perubahan warna yang terdapat dalam lambang daerah Garut.
“Jadi sejak 1981 ini sudah diproses dikenalkan lambang logo Garut yang kita kenal sekarang. Ini proses pembahasannya dari mulai Agustus sampai November 1981, untuk pematangan konsep,” ucap Satria, Jum’at (12/1/2024).
Adapun perbedaan pada logo tersebut hanya terdapat pada warna bintang, yang sebelumnya berwarna merah menjadi kuning emas. Satria menuturkan, Ketua DPRD Garut pada masanya, H. E. Rustama Danuwiria, dalam pidato sambutan Hari Jadi Garut tanggal 17 Maret 1982, mengungkapkan perubahan warna dalam simbol logo tersebut dilakukan karena adanya penyesuaian terhadap perkembangan situasi yang sedang terjadi.
“Karena ada perubahan warna bintang, maka latar belakang bintangnya juga berubah. Sehingga jadi warna biru langit, bintang kuning emas, terus latar belakangnya biru langit,” ucap Satria.
Dalam logo tersebut, terdapat beberapa elemen atau simbol yang memiliki makna khusus yang berkaitan langsung dengan Kabupaten Garut. Logo Garut terdiri dari 3 unsur diantaranya yaitu perisai, unsur-unsur alam, dan pita yang bertuliskan semboyan Tata Tengtrem Kerta Raharja.
Terdapat salah satu simbol yang menarik perhatian dalam logo daerah Garut yaitu simbol berbentuk bulat berwarna oranye yang melambangkan Jeruk Garut. Jeruk, sebagai salah satu elemen memberikan identitas khas yang mencerminkan karakter daerah serta menjadi ikon cerminan kekayaan alam Garut khususnya di sektor pertanian pada masanya.
Disebutkan, sekitar tahun 1961, produksi Jeruk Garut masih sangat bagus bahkan terkenal hingga ke beberapa daerah. Namun, sekitar tahun 1981 produksi Jeruk Garut mulai menurun, menyusul kejadian meletusnya Gunung Galunggung pada tahun 1982 semakin mematahkan kejayaan Jeruk Garut pada masa itu.
“Sekarang ya itu simbol jeruk (yang menarik), karena ini mungkin sekarang jadi sekadar pengingat saja bahwa dulu Garut pernah berjaya, pernah harum, melalui jeruk Garut begitu,” lanjutnya.
Dalam logo daerah Garut sendiri terdapat tulisan pada bita berwarna merah yaitu “Tata Tengtrem Kerta Raharja”. Makna semboyan Tata Tengtrem Kerta Raharja sendiri adalah cita-cita masyarakat kabupaten Garut yang aman, tertib, tentram, dan sejahtera.
Beberapa simbol yang terdapat dalam Logo Garut diantaranya sebagai berikut :
a. Langit biru pada bagian atas perisai.
b. Bintang bersudut lima warna kuning emas terang bersinar.
c. Gunung, warna biru tua, berpuncak lima yang menggambarkan Gunung Talagabodas, Gunung Cakrabuana, Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, dan Gunung Guntur.
d. Sungai dilukiskan dengan tiga garis putih, yang menggambarkan tiga sungai besar di daerah Kabupaten Garut, yaitu Sungai Cimanuk, Cikandang dan Cilaki.
e. Gelombang laut, dua buah garis berwarna biru laut yang menggambarkan batas wilayah selatan kabupaten Garut merupakan Samudera Indonesia yang bergelombang besar.
f. Hamparan berwarna hijau tua pada perisai bagian bawah yang menggambarkan keadaan tanah di Kabupaten Garut yang subur.
g. Sebuah Jeruk Garut, berwarna kuning jeruk yang merupakan hasil spesifik dari Kabupaten Garut yang disebut dimana-mana dengan sebutan Jeruk Garut.
h. Pita merah yang terletak di bawah dan menyangga perisai, dengan tulisan: Tata Tengtrem Kerta Raharja.