Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
TNI

Memutus mata rantai kelompok teroris Poso, Da’i TNI Polri sambangi Ponpes

buserdirgantara7
230
×

Memutus mata rantai kelompok teroris Poso, Da’i TNI Polri sambangi Ponpes

Sebarkan artikel ini
Whatsapp Image 2021 09 02 At 22.59.56

Buserdirgantara7.Com//POSO- Personel TNI-Polri dalam satuan tugas Operasi madago raya terus meningkatkan kemitraan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Kali ini Da’i TNI-Polri sambangi pondok pesantren Baitil A’la di desa Landangan Poso Pesisir dan diterima langsung oleh pimpinan pondok pesantren Ustaz Herman, Kamis,(2/9/2021).

Kegiatan silaturahim Da’i Satgas Ops Madago Raya ke pimpinan pondok pesantren sekaligus menyerahkan Al Quran dan syal sahabat Da’i TNI POLRI Ops Madago Raya yang dipimpin oleh Ustaz Iptu M. Atmal.

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono dalam keteranganya menjelaskan “Kegiatan yang dilakukan ini akan terus dilakukan untuk memperkuat sinergitas antara warga dengan personil TNI-POLRI yang tergabung dalam Ops madago Raya,”

Tokoh agama dan pimpinan pondok pesantren Baitil A’la sangat mendukung atas kepedulian dan siilaturrahim para Da’i Ops Madago Raya” ungkap Bronto.

“Kami mengajak kepada seluruh masyarakat agar saling menjaga silaturahim yang sudah terjalin antara Da’i TNI- Polri Satgas Ops Madago Raya dengan semua tokoh agama serta menjadikan pelaku teror sebagai musuh bersama” tambah Bronto.

Kegiatan Da’i TNI-Polri ini mendapatkan respon yang baik ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Poso, banyak undangan warga yang mengharapkan kehadiran para Dai untuk mengisi panggung atau mimbar agama guna memberikan tausyah, kajian agama dan bahkan mengajak makan bersama.

Ustaz Herman selaku pimpinan pondok pesantren Baitil A’la di desa Landangan Poso Pesisir mengatakan “sekiranya kegiatan para da’i TNI Polri ini terus ditingkatkan, karena dapat berfungsi memutuskan akar simpatian kelompok teror, dengan terus mensyiarkan agama yang mengedepankan norma agama secara murni, sehingga tidak ada yang merasa divonis atau dijustice radikal” ungkap ustaz Herman.

(Rian)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *