Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Nasional

Masyarakat Desa Boiya Menolak Adanya Tambang Galian C 

buserdirgantara7
99
×

Masyarakat Desa Boiya Menolak Adanya Tambang Galian C 

Sebarkan artikel ini
Screenshot 2024 0201 022549

Tim Media Buser Dirgantara 7 Melakukan penelusuran yang kedua kalinya terkait adanya Tambang galian C yang beroprasi di sekitar lahan warga Desa Boiya Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang.Sul-Sel, Buser Dirgantara 7,Com-, Rabu,31/01/2024.

Dalam Penelusuran tim madia buser dirgantara 7 di lokasi tambang galian C tersebut turut hadir Kepala Desa Boiya, anggota kepolisian Polsek Maiwa dan beberapa warga desa Boiya yang menjadi korban.

Saat tim media buser dirgantara 7 tiba di lokasi tambang bersama dengan kepala desa Boiya, anggota kepolisian polsek Maiwa dan warga desa Boiya menemukan satu alat berat (Excavator) dan beberapa mobil kendaraan rada empat sedang melakukan kegiatan pengambilan material (pasir) di lokasi tambang galian C tersebut.

Setibanya di lokasi salah satu anggota kepolisian polsek Maiwa memberikan intruksi kepada operator alat berat (excavator) untuk sementara berhenti dan miminta untuk menghubungi pemilik tambang galian C agar dapar datang kelokasi, dan Tidak lama kemudia pemilik tambang pun tiba di lokasi.

Pemilik tambang memberikan tanggapannya di saat salah satu wartawan memberikan pertanyaan terkait adanya warga desa Boiya yang merasa di rugikan tentang keberadaan tanbang tersebut. Pemilik tambang menyatakan kalau selama ini dia tidak merasa melanggar dan kalau memang ada pelanggaran yang dia lakukan itu tergantun tim pemeriksa kata pemilik tambang.

Pemilik tambang juga mengatakan kalau memang saya melanggar maka saya akan berhenti karena saya tidak mau menyusakan orang lain dan juga mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain tegas pemilik tambang tersebut yang sehari-harinya di panggil labolong.

Penjelasan pemilik tambang bertolak belakan dengan pernyataan kepala desa dan warga desa Boiya yang sudah terdampaK. Salah satu warga mengatakan kalau tanah saya sebelumnya berada di sebelah sana namun dengan adanya tambang galian C tersebut lahan kami bergeser sekitar 30 meter artinya saat ini lokasi sungai telah berpinda tempat, jelas warga yang juga menjadi korban.

Sebelum kami meninggalkan lokasi tambang. Di depan media warga meminta pihak kepolisian polres Enrekang dan polres Sidrap agar kiranya dapat segerah bertindak untuk menghentikan kegiatan tambang tersebut agar tanah kami tidak tergurus atau habis lonsor karena dampak dari aktipitas tambang selama ini. Tegasnya

Beliau juga berharap agar Bupati Enrekang dan Bupati Sidrap dapat tidak tinggal diam terkait permasalahan ini, karena ini menyangkut tentang lokasi perbatasan dua kabupaten dan yang lebi utama, saat ini yang menjadi korban adalah masyarakat kabupaten Enrekang, yang mana lahan ini adalah tempat mencari kehidupan dan menapkahi keluarga mereka.

Wartawan, Akmar Syamsir.

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458