Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Nasional

Lomba Bercerita, Jasmine Anak SDN-4 Banda Sakti Berhasil Masuk10 Besar Dari 42 Peserta.

buserdirgantara7
102
×

Lomba Bercerita, Jasmine Anak SDN-4 Banda Sakti Berhasil Masuk10 Besar Dari 42 Peserta.

Sebarkan artikel ini
Img 20210730 Wa0148

Dirgantara7Com//LHOKSEUMAWE — Dalam rangka meningkatkan wawasan dan minat baca pada anak meskipun di tengah pandemi Covid-19, untuk anak usia Sekolah Dasar (SD) acara lomba bercerita anak secara virtual berlangsung di Auditorium RRI Lhokseumawe,

 

Lomba bercerita anak secara virtual berlangsung di di Auditorium RRI Lhokseumawe, Kamis (29/7). Assyifa Jasmine Azizia, murid Kelas-V SDN-4 Banda Sakti tampil sebagai salah seorang perserta. Jasmine tampil setelah berhasil masuk 10 besar, dari 42 peserta yang diseleksi secara virtual.

 

Jasmine menceritakan tentang, perasaan anak-anak di masa pandemi Covid-19. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), telah ikut membatasi aktivitas mereka. Menurut putri pasangan Prayetno – Rosmawati ini, sebelum virus corona mewabah, anak-anak bisa mengikuti berbagai perayaan di sekolah. Sebelumnya, mereka telah ikut perayaan HUT Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus dengan meriah di lapangan. Namun sekarang tidak bisa lagi.

 

Jasmine juga menceritakan, anak-anak juga merindukan belajar tatap muka seperti dulu. Mereka bisa berkumpul bersama guru dan kawan-kawan. Sejak diberlakukan belajar dalam jaringan (Daring), anak-anak tidak bisa lagi berbagi cerita di sekolah seperti sebelum pandemi Covid-19. Dalam paparanya, Jasmine mengigatkan kawan-kawan untuk selalui mengikuti protokol kesehatan. Yaitu, menjaga jarah, pakai masker dan mencuci tangan.

 

Sementara Kepala SDN-4 Banda Sakti, Erniati, M.Pd menjelaskan, kegiatan lomba bercerita anak telah membatu para murid meraih prestasinya.
“Mereka bisa mengeksplor pemikiran melalui perlombaan seperti ini,” jelas Eniati.

 

Meskipun digelar dengan batasan protokol kesehatan, acara lomba Bercerita berjalan dengan lancar. setiap peserta yang tampil hanya diperbolehkan ditemani oleh satu orang pendamping. Hal ini dilakukan, untuk menekan dalam memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19 di kota Lhokseumawe.

 

Selama pandemi ini, para pelajar di sekolah jarang mengikuti kegiatan perlombaan. PPKM yang diberlakukan di sana, tidak memungkinkan panitia menggelar kegiatan tersebut.

 

Erniati juga menambah, meskipun tanpa ada kehadiran penontonnya, tetapi kami cukup bangga dengan prestasi anak-anak kami.

 

“Kita harapkan pandemi Covid-19 segera selesai, sehingga anak-anak bisa beraktifitas kembali.

Rilis/Ridwan).

 

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458