Cianjur, – Dirgantara7.com | Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto menyatakan lahan pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur sudah clear and clean.
Pernyataan ini diambil dari beberapa justifikasi yang diberikan oleh lembaga terkait. Pertama ada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan kawasan tersebut berada di atas patahan atau rawan gempa.
Kedua adalah dari Badan Geologi yang menyatakan lahan pembangunan RISHA berada di atas topografi aman dan layak huni.
Ketiga dari sisi Pemerintah Daerah (Pemda) yang sesuai dengan rencana tata ruang untuk perumahan dan permukiman.
Adapun di sekitar proyek RISHA juga sudah terbangun banyak perumahan.
“Dan dari sisi Kementerian PUPR, lahan ini relatif cepat dan mudah untuk dilakukan pembangunan. Kita mulai sejak 10 hari setelah bencana gempa terjadi,” ucap Iwan dalam peninjauan infrastruktur terdampak gempa Cianjur, Minggu (11/12/2022).
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, sudah berdiri 21 RISHA dengan 2 unit rumah contoh yang siap huni.
Direncanakan akan dibangun sebanyak 200 unit RISHA di atas lahan seluas 2,5 hektar tersebut. Sementara untuk 30 hektar lahan di Mande masih dalam persiapan dan direncanakan akan dibangun sebanyak 1.600-an unit RISHA.
Nantinya, RISHA ini akan dihuni oleh masyarakat dengan kondisi rumah rusak berat akibat gempa Cianjur pada November lalu.
Adapun ukuran masing-masing unit RISHA adalah 36 meter persegi dengan luas lahan 75 meter persegi.
Iwan menambahkan, tiap unit rumah menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 150 juta yang sudah termasuk seluruh kelengkapan seperti cat, listrik, hingga sanitasi.
Pada tahap awal, akan dibangun 80 unit RISHA di Sirnagalih, Cilaku dengan target rampung akhir Desember 2022.
“Sisanya (120 unit RISHA) kita selesaikan pada minggu ke-3 Januari 2023, sehingga akhir Januari kawasan ini sudah bisa sepenuhnya dihuni,” tutup Iwan.
(Red)