Bogor,–Dirgantara7.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendukung upaya pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, di Kota Bogor untuk menjaga ketahanan pangan (Food Security) salah satunya dengan membuat green house.
Sementara untuk penggunaan energi terbarukan (Renewable Energy) rencananya Pemkot akan mengkaji penggunaan PJU dengan sistem IT, trem hingga mobil listrik.
“Kota Bogor sekarang sedang mengupayakan penghematan energi. Kita akan kerja sama untuk mengembangkan PJU (Penerangan Jalan Umum) dengan menggunakan teknologi IT. Jadi kalau tidak dipakai bisa mati sendiri, ini masih dikaji ya,” kata Syarifah usai menghadiri West Java Investment Summit (WJIS) 2022 di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022).
Kemudian, ke arah green energy, Pemkot berencana akan beralih ke kendaraan listrik. Termasuk rencana trem di pusat Kota.
Di bidang pertanian untuk menjaga ketahanan pangan selain membuat green house dan menggalakan urban farming, pihaknya juga mendorong pengurangan pestisida.
“Jadi ini untuk keamanan pangan, untuk konsumen lebih aman manakala produk-produk pertanian itu tidak menggunakan banyak pestisida,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam acara WJIS 2022 yang mengusung tema Green Investment: Food Security and Renewable Energy ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, tahun ini Jawa Barat menawarkan beragam investasi di sektor industri.
Salah satunya, yakni sektor ketahanan pangan (food security) dan energi terbarukan sesuai dengan arahan Presiden dan total investasi di dua sektor itu mencapai Rp 59 triliun.
“Untuk mengundang investasi kita harus rajin komunikasi. Tema tahun ini fokus pada food security dan energi, karena Presiden sudah mengarahkan saya untuk mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi,” kata Kang Emil sapaannya. (Apud Saepudin)