BUSER DIRGANTAR7.COM//Kongres ke 31 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan diselenggrakan pada tanggal 17 Maret mendatang disurabaya telah dipersiapkan secara matang dari jauh-jauh hari.
Ada beberapa hal desas desus yang beredar dikalangan para kader HMI bahwa dalam Kongres kali ini, banyak sekali ditemukan kejanggalan, dimulai dari beberapa calon kandidat yg tidak diseleksi secara track record dan proses nya ber HMI selama ini, hanya syarat politis yg menjadi prioritas SC (Steering Comite) dalam menetapkan calon-calon kandidat, seperti salah satu contoh syarat minimal 5 Rekomendasi dari cabang-cabang HMI saja yang dikedepankan. Padahal seharusnya SC juga memandang secara komprehensif indikator dalam kriteria kepemimpinan HMI. Seharusnya SC bersikap tegas dan independen, bukan malah masuk angin. Beberapa kandidat yang berhasil lolos syarat yang ditetapkan oleh SC ada yang belum pernah memimpin organisasi ini, mulai dari proses Komisariat maupun Cabang. lalu bagaimana bisa kita mengamanahkan symbol pemimpin organisasi Mahasiswa tertua ini kepada mereka yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan dan belum pernah juga memimpin HMI dan berproses dari Komisariat, Hingga berproses ditahap Cabang / BADKO. Kita semua tahu HMI adalah organisasi perkakadera yang melahirkan banyak pemimpin untuk negeri ini, artinya tidak boleh orang sembarangan yang maju dalam Kongres ini, Kongres ini adalah perhelatan tertinggi di HMI artinya mereka yang punya dedikasi, loyalitas dan gagasanlah yang layak ditetapkan menjadi kandidat, bukan mereka yang didukung oleh pengusaha, pejabat dan memiliki banyak cost operasional yang diprioritaskan untuk diloloskan. Kita harus kembali kepada khitta HMI yang sesungguhnya. Ini adalah pelajaran bagi SC Kongres kali ini, jangan sampai menjilat ludah sendiri dengan peraturan yang mereka buat namun syarat politis yang dikedepankan. Ungkap Mohan Dinata kader HMI Cab. Sigli ex peserta Senior Course HMI Cabang Ciputat.
Menelisik secara detail akan problem yang terjadi di internal HMI terhadap Subtansi Kongres HMI ke-31, Mohan Dinata mengungkapkan Bahwa dinamika Konflik yang terjadi sudah berbau politis sekali, dimulai dari pemberkasan calon ketua umum PB HMI, dan kepentingan tertentu dari para kandidat. Organisasi yg memiliki tujuan “Terciptanya Insan Akademis” artinya mereka yang secara akdemis dan gagasan terbaiklah yang layak menjadi Ketua Umum PBHMI “Pungkasnya.
Beliau juga mengingatkan, belajarlah dari pengalaman yang sudah-sudah di PBHMI periode terakhir ini, maka diharapkan para delegasi kongres HMI harus jeli melihat problematika dan kebutuhan HMI hari ini dan mendatang, maka seharusnya mengkritisi Kongres HMI adalah hal yang wajib, karena kita berharap siapapun nanti yang menjadi ketua Umum PB-HMI Periode selanjutnya adalah dia yg mampu menjadikan organisasi ini menjadi organisasi yang punya gagasan ideal serta sumbagsih untuk kemajuan Umat dan Bangsa, Tutupnya.