JAKARTA, – Dirgantara7.com | Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menyoroti soal kesadaran masyarakat dalam berkendara lalu lintas.
Firman juga menyebut bahwa biaya fasilias Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) mahal.
“Karena ini mahal, makanya saya katakan tadi. Kalau masyarakatnya sudah sadar, kita enggak perlu belanja-belanja yang mahal-mahal seperti ini,” kata Firman di NTMC, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Oleh karena itu, fasilitas e-TLE juga perlu diikuti kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas.
Apalagi, menurut dia, fasilitas e-TLE di Indonesia sudah bisa untuk mengambil gambar pelat nomor yang tidak sesuai standar.
“Saya kembalikan tadi, objektivitas penegakan hukum itu bisa terjadi kalau polisinya, masyarakatnya dan aturan hukumnya bisa berjalan dengan baik,” ujar dia.
Terkait hal ini, Firman mengatakan pihaknya tidak menuntup kemungkinan untuk kembali menerapkan tilang manual.
Sebagai informasi, sejak e-TLE efektif diterapkan, polisi tidak lagi melakukan tilang manual. Namun, hanya memberikan teguran bagi pelanggar.
“Saya juga sudah memberikan arahan, kehadiran polisi lalu lintas di jalan tidak harus menilang, ini yang penting. Jadi kalau masyarakatnya tadi itu tidak muncul kesadaran, ya penegakan hukum dengan kehadiran polisi dengan penegakkan hukumnya akan kita munculkan lagi, sambil kita lengkapi fasilitas untuk e-TLE kita di lapangan,” ucap dia.
(Red)