Buserdirgantara7.com| Pusat Bimbingan Teknik Parila.
Dalam ilmu tata negara, terdapat ciri-ciri negara dapat dikategorikan gagal, yaitu:
1. Tidak ada jaminan keamanan yang diberikan oleh pemerintah. Saat ini teror, kekerasan, terjadi di mana-mana yang menegaskan pemerintah tidak bisa menjamin rasa keamanan.
2. Pemerintah tidak bisa menyediakan kebutuhan secara maksimal, seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya.
3. Korupsi dilakukan oleh lembaga yang seharusnya memerangi korupsi itu sendiri. Banyaknya hakim yang justru tertangkap oleh aparat penegak hukum karena melakukan korupsi adalah ironis.
4. Seringnya terjadi bentrokan horizontal. Bentrokan antar warga atau masyarakat, saat ini menjadi sering terjadi.
5. Hilangnya kepercayaan masyarakat di semua lini. Rakyat sudah tidak percaya pemerintahan dan penegakan hukum.
Meskipun lima ciri di atas hampir semua terjadi, sebagai warga negara, kita harus tetap optimis bahwa bangsa ini tidak boleh gagal, meskipun pemerintahan dan lembaga-lembaganya banyak yang busuk bukan berarti rakyatnya juga harus ikut-ikutan busuk.
Kalau rakyatnya meng-amini segala sesuatu yang bersifat negatif maka pastinya kita akan mengalami yang namanya negara bankrut dan gagal, hanya tinggal menunggu waktu di jajah oleh negara lain.
Darimana kita memperbaikinya jika dari tingkat Desa atau kelurahan sampai lembaga tinggi negara sudah bobrok, malah ada yang menyebut dengan sebutan korupsi berjamaah ?.
Tren baru lima tahun terakhir ini adalah korupsi di tingkat Desa. Adanya Dana Desa menjadikan sebaran korupsi dengan modus konspirasi dan sindikasi merata di seluas wilayah NKRI.
Pertanyaannya sekarang.
Apakah kita mau disebut negara yang gagal ?.
Bagaimana agar tidak disebut sebagai negara yang gagal ?.
Terimakasih. Semoga barokah. Aamiin..
Penulis adalah:
Direktur PusBimtek Palira
Ketua Umum DPP LKDN
RED|©
