Cianjur – Dirgantara7.com | Relawan yang membawa bantuan untuk korban gempa bumi di Cianjur dicegat oleh sekelompok warga. Bahkan relawan diminta untuk menurunkan sembako untuk wilayah yang belum mendapatkan bantuan.
Wahyu, relawan yang mengalami pencegahan tersebut menjelaskan jika awalnya dia dan dua rekannya akan memberikan bantuan ke Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang. Dia pun menggunakan Jalan Rancagoong untuk tiba ke lokasi lebih cepat.
Namun saat di tengah perjalanan tiba-tiba mobilnya dicegat sekelompok warga di depan SMP 3 Terbuka di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku.
Pencegahan tidak hanya berupa warga yang berdiri di tengah jalan, tetapi sebuah barang pohon juga dipalangkan sehingga mobil tidak bisa melintas.
“Sebenarnya sepanjang jalan ada juga warga di kiri kanan jalan yang meminta bantuan sembako hingga terpal. Tapi kami langsung sebutkan jika ini untuk di Sarampad, karena memang di lokasi yang kami tuju itu terpencil dan belum dapat bantuan. Tapi tiba-tiba di sekitaran SMP terbuka, ada warga yang menghadang sambil memalangkan barang kayu,” ujar dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (23/11/2022).
Dia mengatakan ada dua orang yang menghampiri mobilnya. Satu orang berada di depan untuk menghalangi laju mobil dan satu lagi berdiri di depan pintu pengemudi.
Kedua orang tersebut meminta agar barang-barang di dalam mobil diturunkan dengan alasan untuk korban bencana di wilayah tersebut. Namun Wahyu menolak karena lokasi pencegatan tidak ada pemukiman dan posko.
“Saya sudah jelaskan baik-baik, jika bantuan untuk yang di pelosok. Tapi mereka ngotot untuk diturunkan, alasannya mereka juga belum dapat bantuan. Tapi saya tidak kasih karena lihat kanan kiri sepi, tidak ada bangunan dan posko,” kata dia.
Bahkan kedua pria yang menghadangnya menyebut jika tidak diturunkan di lokasi tersebut, akan ada pencegatan di titik berikutnya di jalur tersebut.
“Katanya kalau tidak diturunkan di sini, di depan juga ada lagi yang cegat, dan sama akan minta barang bantuannya diturunkan. Jadi bilangnya lebih baik diturunkan di sini saja,” ucapnya.
Pada akhirnya dia pun memilih untuk memutar arah, namun pilihan itu marah disusuk dengan lambaian tangan dan pengusiran oleh kelompok orang tersebut.
“Bisa dilihat di video yang tersebar, mereka dengan tidak ramah menyuruh kami putar arah saja kalau tidak mau memberikan bantuan. Dan akhirnya kami balik kanan,” ungkapnya.
Namun tekad Wahyu bersama rekan-rekannya untuk memberikan bantuan tidak pudar. Ia memilih untuk menggunakan jalur lain meskipun harus terjebak kemacetan parah.
“Saya akhirnya lewat Gasol meski macet. Saya baru sampai ke lokasi setelah empat jam perjalanan, karena macet parah di jalur menuju Sarampad. Tapi akhirnya tadi sore sampai, dan sekarang masih di lokasi untuk membagikan sembako, mulai dari beras, mie instan, susu bayi, air mineral, dan lainnya,” kata dia.
Penghadang Diamankan
Polisi telah menerima informasi tersebut. Bahkan, polisi menyebut pelaku sudah diamankan.
“Pelaku sudah diamankan,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi.
Ibrahim belum menjelaskan rinci terkait diamankannya penghadang tersebut. Namun yang pasti, kata dia, polisi masih melakukan pemeriksaan.
“Sekarang lagi diperiksa, kita tunggu hasilnya,” kata Ibrahim.
(Red)