Dirgantara7.Com//Maluku-Namrole-Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) melakukan aksi bersama penanaman magrowe dan pembersihan sampah plastik laut.
Kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen PKB sebagai green party yang bukan saja perduli pada kemaslahatan manusia, namun juga terlibat aktif untuk melindungi lingkungan hidup.
Bunda sangat bangga, karena hari ini, gerakan ini serentak di seluruh Maluku dan di seluruh
Indonesia. Dan PKB ini adalah bagian yang mendukung kami pasangan SMS-GES,” ucap Safitri Malik Soulisa, calon Bupati Buru Selatan yang terpilih sebagai pemenang dalam Pilkada Bursel tahun 2020 lalu.
Hadiri acara tersebut,. Safitri Malik Soulisa bersama panternya calon wakil bupati Gerson Eliezer Selsily (GES), Dandim, Kapolsek Namrole, tokoh masyarakat desa Waefusi serta kader DPC PKB Bursel, Kamis (25/3/21).
Dalam arahannya, Safitri harapkan gerakan ini, bukan hanya datang dan menanam, kemudian membiarkan saja. Tetapi akan bermanfaat bagi masyarakat Buru Selatan khususnya bagi masyarakat desa Waefusi.
Safitri juga berharap, penanam mangrowe harus terus dijaga dan dilestarikan oleh seluruh elemen masyarakat, pemeritahan darah, TNI-POLRI dan semua masyarakat Buru Selatan.
Dikatakan, sering terjadi musibah alam, olehnya Safitri berharap kepada para tokoh masyarakat yang merasa memiliki desa Waefusi ini agar selalu menjaga lingkungan.
Saya akan masukan program ini kedalam program PKK, agar anak-anak saat ini bisa menikmatinya, dan ditahun-tahun yang akan datang menjadi hutan yang bagus, yang nyaman,” ujar Safitri.
Kata Safitri, jangan beranggapan bahwa kabupaten ini adalah kabupaten baru, apakah baru daerahnya atau ataukah baru orangnya. Katanya, semua orang harus memiliki rasa tanggung jawab.
Ini adalah kepedulian partai, gerakan partai. Kami juga dari PDI-P, semua suda tahu saya dari PDI-P, kita juga punya gerakan yang sama, menghijau bumi agar semua merasa aman, nyaman,” ucap Safitri.
Pinta Safitri agar jangan menatap kebelakang, tetapi jadilah orang Buru Selatan yang menatap Kehidupan yang lebih baik.
Ditambahkan Wakil Bupati terpilih, Gerson Eliezer Selsily (GES) mengaku rasa senang dan bangga dengan kegiatan ini, ditengah-tengah situasi pandemi yang sedang melanda negara Indonesia.
Namun semangat kita dalam memelihara lingkungan, sesuatu hal yang penting demi kelanjutan kehidupan manusia dan makhluk hidup di bumi, terutama di Buru Selatan ini,” ujar Selsily.
Selsily menyampaikan terima kasih kepada PKB karena mampu menggairahkan, memberikan perhatian serius dibidang lingkungan.
Selsily mengaku bersyukur karena gerakan penanaman magrowe ini berada di desa Waefusi, sehingga kedepannya desa ini bisa menjadi desa wisata pantai, yang harus dijaga.
Kita lihat ada keramba ikan, mungkin ada lainnya seperti kepiting. Sehingga orang tidak merasa bosan, sehingga pantai desa Waefusi ini bisa menjadi lokasi wisata, ucap Selsily berharap.
Ketua DPC PKB Bursel, Arifudin mengatakan, aksi ini sebagai wujud komitmen PKB sebagai green party yang bukan saja peduli pada kemaslahatan manusia namun juga terlibat aktif melindungi lingkungan hidup.
Upaya tersebut merupakan komitmen PKB sebagai Green Party. Artinya PKB bukan hanya peduli pada manusia, tapi juga turut serta melindungi lingkungan hidup. Karena manusia dan lingkungan adalah kesatuan yang tak dapat dipisahkan” ujar pria yang akrab disapa Arif ini.
Dijelaskanya, kegiatan yang diinisiasi oleh Ketua DPW PKB Maluku Basri Damis dan dilaksanakan secara serentak oleh DPC PKB di 11 Kabupaten/Kota di Maluku ini, jelasnya, dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam dan manusia.
Bila alam lestari, maka manusia juga bisa sehat sejahtera” imbuhnya,
Arif menuturkan, mangrove punya manfaat vital dalam ekosistem laut, yakni mencegah abrasi pantai, gelombang pasang dan angin puting beliung. Selain itu magrowe mampu mensuplai oksigen dan menjadi tempat ideal plankton dan reproduksi ikan,” tuturnya,
Sebagai Partai Hijau (Green Party), jarnya, PKB sangat konsisten melakukan penghijauan
Arif menambahkan, selain penanaman mangrowe, DPC PKB Bursel juga melakukan pembersihan sampah plastik di pantai. Dijelaskannya, ekosistem laut sangat terganggu dengan sampah plastik yang dibuang oleh manusia.
Sampah plastik ini, sangat berdampak buruk, akan menjadi racun karena sulit terurai selama ratusan tahun. Akhirnya ekosistem terganggu, timbul penyakit, dan dampak negative sistemik lainnya”, paparnya,
Untuk itu, Arif mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah harus bersinergi melakukan upaya bersama untuk melestarikan lingkungan.
Yang kita lakukan ini adalah sebuah upaya kecil. Semoga bisa menginspirasi pihak-pihak lain terutama pemerintah daerah kabupaten/kota agar mampu membuat kebijakan yang pro terhadap lingkungan,” pungkasnya.SYAM
RIlis::Haerul