Cianjur,- Dirgantara7.com | Gempa 4,3 magnitudo mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, Selasa (24/1/2022) pukul 02.45 Wib dan sejumlah warga di Desa Ciputri dilaporkan terluka dan beberapa rumah rusak.
Kepala Desa Ciputri Nia Novi mengatakan, seorang bocah berusia enam tahun warga Kampung Bebesaran RT 02/07, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet tertimpa genting rumah di bagian kepala.
“Korban sudah dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis. Karena mengalami luka parah pada bagian kepala,” kata Nia, Selasa (24/1/2023).
Sementara itu, warga bernama Siti di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, juga mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan tembok rumah yang rubuh akibat guncangan gempa susulan.
“Yang tertimpa reruntuhan atas nama Siti. Kepalanya tertimpa tembok yang runtuh akibat gempa susulan. Sekarang sudah dibawa ke RSUD Sayang,” kata Aseng, salah satu warga Kampung Cijedil.
Trauma gempa susulan
Sementara itu, 10 rumah dilaporkan alami kerusakan pasca-gempa. John Noviandi (30), warga Desa Nagrak, Cianjur menuturkan, rumahnya mengalami retak akibat getaran gempa.
“Awalnya ada retak waktu gempa sebelumnya, sekarang makin tambah retakannya sehabis (gempa) tadi,” kata John, Selasa (24/1/2023) pagi.
Saat ini, John dan warga lainnya memilih untuk mendirikan tenda di halaman rumah karena khawatir ada gempa susulan, dan bangunan rumah yang semakin tidak aman.
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 05 RW 10 Desa Nagrak, Cianjur, Angga Purwanda.
“Sejauh ini tidak ada laporan warga kami yang mengalami luka atau lainnya, semoga tidak ada, meski tadi situasinya cukup histeris juga karena guncangannya sangat terasa,” ujar Angga.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat 7 km Barat Laut Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa M 4,3 dapat dirasakan di sejumlah wilayah, yakni Cianjur, Sukabumi, Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok.
” Imbauan BMKG, masyarakat waspada terhadap potensi gempabumi susulan yang mungkin terjadi “.
(Red)