PEMALANG, Ada kejadian menggemparkan dalam dunia nyata dan supranatural, di kediaman plt Bupati Pemalang Mansyur Hidayat.
Pasalnya dua benda pusaka, berbentuk senjata keris yang di klaim oleh sesepuh sekaligus sejarawan pemalang Rabadi berusia 700 an tahun.
Pada Jum,at dinihari ( 20/1/2023 ) tiba – tiba muncul yang di hadapan publik, setelah sejak tahun 1820 di nyatakan hilang, oleh pihak kedipaten pemalang,pada waktu itu.
Menurut Rabadi ( 64 ) sejarawan pemalang, yang masih ada Trah keturunan majapahit menyatakan,” kembalinya sepasang benda pusaka milik pemerintah kabupaten Pemalang, menandakan akan kembalinya kejayaan dan kemakmuran rakyat pemalang” katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika benda pusaka milik pemerintah kabupaten Pemalang ini, berwujud dua bilah keri lanang – wadon atau suami istri, dimana pada masa lalu ketika kadipaten Pamalang, dalam keadaan kacau balau , penuh pemberontakan,dan berbagai macam huru – hara , perampokan terjadi dimana – mana , senjata pamungkas ini di ciptakan oleh leluhur penjaga kadipaten di pesisir utara laut jawa ini ” jelas Rabadi.
Dirinya menjelaskan,” benda pusaka yang bernama tapak dan mongklang mempunyai bentuk dan panjang yang tidak lazim, yaitu keduanya berukuran panjang 1.3 meter ( ukuran logam besi nya ) tidak menghitung paksi ( pegangan/ gagang keris ), ada hal yang menakjubkan ketika keris ini di cabut dari kerangkanya ,akan mengeluarkan warna hijau mengkilap.
Pada saat terjadinya perang bubat atau kemungkinan sebelum terjadi nya perang , menurut Rabadi dua benda pusaka tersebut sudah ada, ” mendasari keberadaan dua benda pusaka tersebut, sebelum hari jadi kota Pemalang pada 24 januari 1575 Masehi, pantas di duga Pamalang ( sekarang Kabupaten Pemalang ) sudah ada jauh sebelum tahun 1575 tersebut.
Sebelum kerajaan Majapahit berdiri Pamalang sudah ada, setelah kerajaan besar yang bernama Majapahit berdiri, Pamalang menjadi daerah perdikan ( merdeka dari pajak ).
Rabadi menjelaskan, ada banyak prajurit – prajurit kerajaan Majapahit, berasal dari daerah Pamalang dan Raden wijaya sang Maharaja Majapahit yang masyur itu berasal dari Pamalang ( kabupaten Pemalang ), dimana sebelum menjadi raja Majapahit bernama joko sesuru
Pada kesempatan yang sama, Plt Bupati Pemalang Mansyur Hidayat mengatakan, ” dengan kembalinya dua benda pusaka milik Kabupaten Pemalang, semoga pertanda kembalinya persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah kabupaten Pemalang, ” jangan di lihat hanya wujud benda pusakanya saja, akan tetapi ada makna energi positif,dari dua benda pusaka tersebut yaitu tapak dan mongklang kata Mansyur menambahkan