Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Ganjar Tegaskan Ketua Kelompok Penolak Bendungan di Wadas Terima Rp 11 M

buserdirgantara7
118
×

Ganjar Tegaskan Ketua Kelompok Penolak Bendungan di Wadas Terima Rp 11 M

Sebarkan artikel ini
Screenshot 2023 07 14 09 45 35 66

Makassar, – Dirgantara7.com // Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo curhat menjadi sasaran bully karena proyek pembangunan Bendungan Bener, Desa Wadas, Kabupaten Purworejo. Ganjar mengklaim perkara itu sudah diselesaikan usai membayar ganti rugi senilai Rp 11 miliar yang diterima kelompok warga yang menolak proyek itu.

Ganjar menyampaikan hal tersebut di hadapan wali kota se-Indonesia saat menghadiri Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/7/2023). Ganjar awalnya menyinggung tugas kepala daerah yang mesti bertanggung jawab menyelesaikan masalah.

“Sebuah kejadian menimpa Jawa Tengah. Kejadiannya menjadi viral di mana-mana karena saya menjadi tertuduh utama. Pembuatan Bendungan Bener di Purworejo yang kemudian terkenal dengan kasus Wadas. Dan itu menjadi stempel hitam,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan kasus tersebut membuat bupati dan kepala desa angkat tangan. Dirinya lantas menegaskan jika persoalan ini mesti dihadapi dengan menemui warga yang melakukan penolakan atas proyek itu.

“Begitu persoalan itu muncul, semua ketakutan, kadesnya pergi. Bupatinya saya telepon, ‘bro, kenapa ini?’ (Bupati jawab), ‘Anu Pak Ganjar, itu ada persoalan’. Iya, tapi siapa yang harus menghadapi langsung?” lanjutnya.

Menurutnya Bendungan Bener di Wadas merupakan proyek strategis nasional. Ganjar mengklaim proyek infrastruktur itu mendatangkan manfaat bagi warga sekitar.

“Ini bendungan nanti tertinggi. Ini nanti akan menyelesaikan satu pengendalian banjir, dua, suplai air, dan kemudian derivat turunan dari project itu. Nilainya gede banget, dan sudah belasan tahun tidak pernah bisa berhasil,” jelas Ganjar.

Ganjar pun turun ke lapangan melakukan komunikasi dengan warga. Salah satu upaya yang dilakukannya dengan menemui langsung ketua kelompok yang protes atas proyek itu.

“Saya datang ke lokasi, saya sampaikan satu, saya penanggung jawabnya. Dua, ini saya bereskan, ketiga, yang ditahan saya minta keluar. Empat, saya akan mendatangi orangnya,” jelasnya.

Dia mengaku konflik lahan yang dipersoalkan warga sudah teratasi. Uang ganti rugi lahan senilai Rp 11 miliar sudah diserahkan kepada ketua kelompok yang melakukan penolakan.

“Saya sampaikan kepada mereka, ketua kelompok penolaknya sudah menerima dan mendapatkan ganti untung Rp 11 miliar,” tutur Ganjar.

Namun dia menyinggung kasus Wadas masih menjadi sorotan lantaran informasi terkait persoalan itu tidak tersampaikan secara utuh. “Hari ini saya masih di-bully, karena seluruh informasi tidak terbagi dengan baik,” jelasnya.

Menurutnya, persoalan kasus Wadas ini sudah dikomunikasikan langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ganjar menegaskan proyek Bendungan Bener akan segera diselesaikan.

“Saya komunikasi dengan Pak Presiden, Pak Jokowi, ‘udah Pak Pub, silakan diteruskan. Scene ganti ruginya ini bagus banget, Pak’. Itu akan memudahkan kami untuk berbicara dengan mereka. Dan sekarang 100 persen sudah diukur lahannya,” pungkasnya.

(Red)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458