Bogor,–Dirgantara7.com | Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan tema lansia mandiri sehat dan bermartabat di Hotel Grand Asana Pangrango, Jalan Pangrango, Kota Bogor, Kamis (27/10/2022).
Rakor yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai OPD terkait.
“Rakor ini untuk menyamakan langkah pembinaan apa saja yang harus dilaksanakan di program Bina Keluarga Lansia (BKL),” ujar Sekretaris DPPKB Kota Bogor, Ritta Tresnayanti.
Ritta mengatakan, rakor ini dihadiri berbagai OPD terkait, mulai dari Dinkes, Dinsos, Kepala Puskesmas, Kasi Kemas di Kecamatan dan Ketua Lembaga Lansia Indonesia Kota Bogor. Mereka tentunya lebih paham keadaan lansia dan apa saja yang dibutuhkan lansia untuk kemudian menyusun program lansia Kota Bogor yang tangguh dan mandiri serta tepat sasaran.
“Tangguh dan mandiri dari sisi kesehatan, sisi sosial, tidak menjadi beban orang lain dan ikut dalam pembangunan keluarga di Kota Bogor, karena kan lansia sudah lebih berpengalaman dan bisa memberikan hal-hal baik kepada penerusnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, tentunya program yang disusun usai rakor ini merupakan program yang akan dilaksanakan untuk tahun depan. Mengingat tahun ini program BKL sudah berjalan dan sudah terlaksana.
Pihaknya ingin BKL ini bisa terus meningkat lebih baik lagi demi lansia yang berdaya dan tangguh. Di Rakor ini juga sekaligus dilakukan evaluasi pembinaan apa saja yang masih kurang dan apa saja yang bisa dipertahankan serta ditingkatkan.
“Jadi bisa terlihat yang mungkin terlewat di tahun ini, padahal penting bisa diingatkan dan dimasukkan ke program tahun depan. Jangan sampai yang tidak diperlukan malah ada dan yang diperlukan malah tidak ada,” tegasnya.
Saat ini, lanjut Ritta, ada 248 kelompok BKL tersebar di seluruh kelurahan. Mereka yang masuk di BKL relatif lebih mandiri. Hal ini karena ada pembinaan menjadi lansia mandiri, lebih menjaga kesehatan, tidak menjadi beban anak atau orang lain, sekaligus upaya peningkatan kesejahteraan lansia melalui bantuan berwirausaha.
“Sasaran pembinaan BKL juga meliputi keluarga yang memiliki lansia. Jadi keluarga akan diberi tahu bagaimana memperlakukan lansia sehingga lansia tidak menjadi beban dan bisa mandiri,” katanya.
(Dede hanapi)