Tuban, Buserdirgantara7com — Penambangan galian C jenis pasir Slica (Kuarsa) yang berlokasi Desa Cokrowati Kecamatan Bancar, ramai sudah dalam pemberitaan aktivitas tambang, di wilayah Kabupaten Tuban kebal hukum, sehingga kegiatan penambangan tersebut tetap berjalan dengan aman tanpa cemas oleh pemilik tambang.
Tambang galian C jenis Slica tersebut nekat beroperasi yang belum mengantongi perizinan penambangan dari dinas terkait.
Praktek ekplorasi alam yang dilakukan secara brutal tanpa pertimbangan aspek pertimbangan demi meraup keuntungan pribadi dengan berjalan mulus untuk beraktivitas.
Inilah salah satunya tambang pasir Slica yang berlokasi Desa Cokrowati Kecamatan Bancar.
Selain mengancam ekosistem alam, tambang liar tersebut juga disinyalir berdampak pada infrastruktur jalan milik pemerintah daerah yaitu akses jalan poros Desa, dalam hal ini bila terjadi kerusakan , hancur, siapa yang akan bertanggung jawab.
Dengan demian negara pun bisa terancam, akibat pengemplangan pajak, yang diakibatkan oleh tambang-tambang ilegal tersebut, yang belum mengantongi dokumen perizinan secara lengkap.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh awak media, dari beberapa tambang yang ada tersebut muncul Bapak berinisial CH.. pengusaha muda asal Desa Cokrowati
Salah satu pengusaha inisial CH saat dikonfirmasi terkait isu yang berkembang tersebut melalui ceker Bernama Di, pihaknya belum ada jawaban saat di Telpon melalui WhatsApp tidak diangkat.
Terkait kegiatan galian C ini dengan InformasI lain yang berhasil dihimpun, salah satu tambang milik CH, yang berlokasi di Desa Cokrowati Belikanget, Kecamatan Tambak Boyo, pekerjaan tersebut diduga belum mengantongi izin dan masih bebas berkaktifitas sampai pada saat ini. Lantas ada apa dengan semua ini,?
Dalam hal pekerjaan tersebut banyak opini berkembang di tengah-tengah masyarakat, apakah APH dan Dinas terkait benar-benar kecolongan atau pun tutup mata dengan adanya aktivitas tambang liar tersebut….
Penulis : TIM INVESTIGASI
