Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Camat Bogor Utara Diganjar Penghargaan, Belajar Tata Wilayah ke Singapura

buserdirgantara7
212
×

Camat Bogor Utara Diganjar Penghargaan, Belajar Tata Wilayah ke Singapura

Sebarkan artikel ini
Img 20221011 Wa0142

Bogor,–Dirgantara7.com | Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah menjadi terbaik kedua dalam penilaian sinergitas kinerja tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022. Bogor Utara terpilih dari 627 kecamatan yang ada di Jawa Barat bersama 7 pimpinan kecamatan lainnya.

Pemberian penghargaan dilakukan setelah melewati proses penilaian yang cukup panjang. Penilaian dan penghargaan ini merupakan kegiatan yang menjadi inisiasi dari Gubernur Jawa Barat. Penyerahan penghargaan juga disaksikan langsung beberapa kepala daerah, termasuk Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

Tak hanya mendapatkan ‘kadedeuh’ uang tunai, Kota Bogor dan kecamatan lainnya yang menjadi juara, juga akan diberangkatkan selama satu pekan ke Singapura untuk belajar tata kelola wilayah tingkat kecamatan.

“Dari 627 murid, ini delapan siswa terbaiknya. Penilaiannya panjang, untuk menunjukkan di era saya, apresiasi seperti ini sangat penting. Bapak ibu harus tahu, bahwa kinerja ASN terbaik di republik ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat Penyerahan Penghargaan Penilaian Sinergitas Kinerja Kecamatan Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 di Aula Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (11/10/2022).

Sambung Emil-biasa Gubernur Jawa Barat disapa, ada empat level birokrasi yang perlu dicatat para camat. Pertama, birokrasi aturan yang menjadi paling mendasar dan menjadi terlalu kaku. Sehingga banyak gagasan yang tidak terwadahi dengan baik.

Yang kedua, adalah birokrasi performa. Namun, dari kedua jenis birokrasi itu ada kelemahan yang masih sering terjadi. Yakni masih banyak anggapan bahwa pembangunan di wilayah itu hanya tugas birokrat.

“Maka lahirlah teori ketiga yang pemprov lakukan, adalah birokrasi kolaboratif dan dinamis. Menyusul yang keempat adalah digital full. Masyarakat itu cerminan pemimpinnya, bagaimana camatnya,” sambung Emil.

Para camat, masih kata Emil, juga harus memiliki jiwa kepemimpinan. Seperti sikap dan perilaku serta daya rubah, transformasi dan reformasinya. Mampu merubah wilayahnya dengan baik.

“Agar kecamatan se-Jawa Barat ini meningkat, maka hadiahnya saat ini saya atur yang sangat fundamental. Yaitu melihat ke negeri yang birokrasi wilayahnya sudah kelas dunia,” ungkap Emil.

Dari hasil pembelajaran di Singapura nanti, Emil berharap bisa ada yang diaplikasikan setelahnya. Termasuk di Kota Bogor, banyak hal yang nanti bisa direplikasi di wilayah Bogor Utara.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov Jabar, Dodit Ardian Pancapana menambahkan, penilaian ini juga untuk membentuk kecamatan – kecamatan penuh semangat untuk berinovasi. Terutama untuk pelayanan publik di tingkat kecamatan.

“Sehingga delapan camat ini bisa menjadi inspirasi untuk camat lainnya di Jawa Barat. Dan untuk mewujudkan Jawa Barat yang juara lahir dan batin melalui inovasi dan kolaborasi,” tambah Dodit.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengucap syukur atas prestasi yang sudah diraih. Hal ini, menjadi contoh untuk lima kecamatan lainnya yang ada di Kota Bogor untuk terus melakukan terobosan dan perbaikan di wilayah.

“Birokrasi kolaborasi menjadi pilihan pimpinan di wilayah untuk membangun dan meningkatkan daya saing menghadapi kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi,” ungkap Dedie.

Selain itu, pimpinan di wilayah juga harus mampu mengajak peran serta masyarakat dalam membangun dan menjadikan daerahnya maju dan berkembang.

“Jadi tidak hanya mengandalkan sumber keuangan APBD saja,” kata Dedie. (Dede hanapi)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458