Dirgantara.7Com//Medan-Wali Kota Padang Sidempuan,Irsan Efendi Nasution menyampaikan harapannya agar Calon jamaah haji(Calhaj) Kelompok terbang(Kloter) 03 asal,Kabupaten Batubara,Kabupaten Simalungun dan Padangsidempuan sebanyak 389 orang bisa kembali ke tanah air secara utuh, setelah melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
“Kami berdoa agar seluruh jamaah haji yang tergabung dalam kloter ini bisa kembali ke Tanah Air secara utuh,”kata Irsan Efendi dihadapan para jamaah.
Hal lain Irsan, agar para jamaah lebih menjaga kesehatan dan tetap kompak sesama jamaah meskipun beda daerah.
Kordinator Humas PPIH Embarkasi Medan M Yunus mengatakan,dalam keberangkatan Calhaj 03 ini,jumlah jamaah 389 orang. Kemudian open seat ada tiga orang yakni manifest 391,392 dan 393.
Kritik Komisi VIII DPRI Belum Digubris
Sekaitan dengan pemberangkatan Calhaj sejak kloter 01-03, kritik disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPRRI,H.Marwan Dasopang, yang mengkritik sistem pelayanan bagi Calhaj Embarkasi Medan, tentang pengadaan Xray yang hanya satu saja, sehingga jamaah antrian terlalu lama masuk ke aula pemberangkatan dan transportasi jamaah ke Bandara Kuala Namu menggunakan Bus Damri, sementara dari kabupaten kota menggunakan bus eksekutif seperti ALS dan Bus Pariwisata.
Kritik Marwan Dasopang itu, hingga kini belum digubris.
Dihubungi wartawan,Senin(13/6) Marwan Dasopang menyampaikan, akan tetap mengkritis hal itu.
Sebelumnya diberitakan,Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang mengkritik pelayanan yang diberikan bagi jamaah calon haji (calhaj) yang diberangkatkan pada kelompok terbang (Kloter) 1 Embarkasi Medan, Sabtu (11/6/2021).
Pasalnya saat prosss pemberangkat jamaah calhaj, dinilai tidak maksimal. Meski tidak menghambat proses pemberangkatan jamaah, namun pelayanan diberikan kurang memberikan kenyamanan.
“Umpamanya, saat memasuki Aula Madinatul Hajj saat akan proses pemberangkatan, pintu masuk menuju Xray hanya satu. Sehingga jamaah berdiri antrian cukup lama. Inikan bisa membuat jamaah lelah,”ucapnya.
Dia berharap agar pelayanan masuk aula dengan XRay ini segera diperbaiki.
“Ya, haruslah memperbaiki pelayanan tersebut. Mulai dari X-Ray yang ada harus ditambah,”ungkapnya.
Hal lain, kata Marwan Dasopang, bus yang digunakan untuk jamaah, bukan bus pariwisata, tapi bus Mebidang(Dishub) yang tidak sesuai dengan kesepatan awal.
“Bus ini tidak sesuai kesepakatan awal. Posisi jamaah tidak sama dengan penumpang umum. Mereka tidak nyama dengan bus ini Mebidang yang digunakan untuk membawa jamaah ke Bandara Kualanamu,”sebutnya.
Kata dia, ini baru kloter pertama harus segera ada perubahan.
“Saya sudah telpon Garuda jangan bus ini. Pak Ade sudah oke, dia akan perintahkan. Pak Ade selaku Direktur Niaga di pusat. Karena kesepakatan kita di Komisi VIII tidak seperti itu. Nah dia tidak tahu ini. Setelah saya kirim, oke akan saya sampaikam pak, katanya,” terangnya.
Untuk bus ini bebernya, sebenarnya tadak menggagalkan, tapi dalam hal kenyaman hal tersebut sangat menganggu. “Kan lama jadinya kan, kemudiam itu pijakannya, tidak sesyai. Dikasi kotak-kota, dan itu rawam berguling,” ujarnya.
Jadi lanjutnya, ada teknis yang sebenarnya bisa ditingkatkan guna mempercepat proses pemberangkatan jamaah.
“Tentunya kita berharap hal-hal teknis ini bisa diperbaiki. Umpamanya Sumut, ini baru kloter pertama tentu tidak mudah ya. Besok hari mungkin diperbaiki,” ujarnya.
Amatan Waspada,Minggu(12/6) bus pengantar jamaah ke Bandara KNIA belum ada perubahan.
Red/Sabarudin