Tapanuli Selatan (Sumut) – Buser Dirgantara 7com.- Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu berharap semoga Latihan Manajemen Dakwah (LMD) I DPD BKPRMI Kabupaten Tapsel dapat melahirkan generasi pecinta masjid yang dapat mencegah kemerosotan akhlak masyarakat Tapanuli Selatan.
Hal itu Dolly sampaikan saat menghadiri pembukaan Latihan Manajemen Dakwah (LMD) I DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Tapanuli Selatan di Aula Pondok Pesantren Panusunan Akhir Hasibuan, Kecamatan Angkola Timur, Jumat (15/12) sore.
“Kegiatan latihan manajemen dakwah memiliki makna yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas manajemen dakwah agar terstruktur dan terorganisir,” ungkap Dolly.
Disamping itu juga untuk mendorong dan mendukung segala bentuk upaya yang bertujuan bagi peningkatan kemajuan pembangunan khususnya di bidang keagamaan, serta memperkuat pondasi persaudaraan dalam semangat kebersamaan.
Dolly menyampaikan masjid saat ini banyak diisi oleh orang tua dan kaum sepuh. Dan perbedaan terjadi di kota besar, masjid diisi oleh anak muda. Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Di masjid tersebut, banyak diperani oleh anak muda untuk menghidupkannya. Seperti melakukan kajian tematik khas anak muda, pemateri dengan bahasa anak muda dan memanfaatkan sosial media yang akrab dengan anak muda.
Dengan demikian magnet tersebut akan menarik anak-anak muda untuk mengisi masjid dengan cara kreatif. Disisi lain, ada masjid yang menghidupkan jama’ahnya dengan memberikan sedekahnya bagi siapa yang rajin ke masjid, misalnya, dengan membentuk yayasan pendidikan, sehingga fungsi masjid menjadi lebih kompleks.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan Pemkab Tapsel menyambut baik dengan diadakannya pelatihan ini. Karena ini sebagai bukti keseriusan BKPRMI Tapanuli Selatan terhadap peningkatan sumber daya manusia, terutama pembentukan karakter yang dilandasi oleh moral dan keagamaan.
“Kemajuan Tapanuli Selatan jika tidak diimbangi dengan upaya pembentukan karakter manusianya, maka kemajuan tersebut tidak akan pernah mampu diwujudkan,” ujar Dolly.
Maka dengan diadakannya pelatihan ini, kiranya dapat melahirkan para generasi pecinta masjid yang mampu bekerjasama dengan pemerintah dalam mencegah terjadinya kemerosotan akhlak masyarakat Tapanuli Selatan.
Sehingga visi misi, “Tapanuli Selatan yang sehat cerdas dan sejahtera dengan religius dan rukun masyarakatnya yang kebhinekaan” dapat segera kita wujudkan, ucapnya.
Bupati menambahkan, semoga dengan LMD ini, akan lahir kader-kader yang memiliki 5 citra diri BKPRMI, yaitu: Muwahhid (Pemersatu Umat), Mujahid (Pembela Kebenaran, Musaddid (Pelurus), Muaddib (Pendidik), dan Mujaddid (Pemelihara Iman), sebut Dolly.
Sebelumnya Ketua DPD BKPRMI Tapanuli Selatan Ranto Bangun Harahap dalam laporannya menjelaskan tujuan LMD ini adalah untuk membentuk karakter dari pada pengurus BKPRMI di Tapanuli Selatan serta yang ada di kecamatan.
Itu nantinya akan menjadi salah satu syarat bagi seluruh kader yang ingin memimpin baik ditingkat desa, kecamatan maupun di kabupaten serta wajib memiliki sertifikat LMD I untuk menjadi Ketua Umum baik di desa, kecamatan maupun di kabupaten.
Adapun kegiatan latihan manajemen dakwah (LMD) I ini dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 15 sampai 17 Desember 2023. Dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang.
Turut hadir Wakil Direktur Wilayah LPPDSM BKPRMI Sumatra Utara Suyono, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Ketua MUI Tapsel, Ketua NU Tapsel, Ketua FKUB Tapsel, Camat Angkola Timur, Camat Sipirok beserta Forkopimcam.
(Galung)