Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Bupati Garut Sambut Baik Silaturahmi Nasional Lariba Indonesia

buserdirgantara7
120
×

Bupati Garut Sambut Baik Silaturahmi Nasional Lariba Indonesia

Sebarkan artikel ini
Img 20231001 Wa0009

GARUT, Tarogong Kaler, – Dirgantara7.com // Bupati Garut, Rudy Gunawan, menghadiri acara Silaturahmi Nasional Lariba Indonesia di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (30/9/2023).

IMG-20231001-WA0008

Dalam sambutannya, Bupati menyambut para pengusaha yang tergabung dalam Lariba Indonesia di Kabupaten Garut, juga menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para tamu kehormatan yang ingin memberikan manfaat bagi orang lain.

“Tujuan hidup kita hanyalah selamat di dunia dan selamat di akherat, di antaranya dengan berbisnis tidak dengan riba, sehingga bisnis dijadikan sebagai ibadah,” ucap Rudy.

Ketua Umum Lariba Islamic Indonesia, Elqi Sudiman, menjelaskan bahwa Lariba Islamic Indonesia adalah tempat berkumpulnya para pengusaha di Indonesia yang menjalankan kegiatan berbisnis dengan tujuan untuk beribadah.

“Sehingga motto besar Lariba Islamic Indonesia adalah bisnisku ibadahku, selalu untuk ibadah, selalu ingin berkesesuaian dengan Qur’an dan syariah,” ucapnya.

Elqi juga menekankan bahwa Lariba Islamic Indonesia memiliki visi besar untuk menciptakan para pengusaha yang bebas dari utang dan riba. Mereka ingin menjadi pionir dalam proses pemulihan ekonomi berbasis iman.

“Mudah-mudahan pergerakan Lariba adalah pergerakan perubahan, diawali dengan perubahan mindset, bahwa kita dalam berbisnis ternyata bisa tanpa hutang, bisa tanpa riba, dan kita berbisnis bisa tidak disesuaikan dengan para pengusaha-pengusaha yang biasa. Insha Allah,” ucapnya.

Ia berharap, ke depannya, Lariba akan terus melakukan dakwah secara massif di seluruh Indonesia. Elqi juga berharap Lariba Islamic Indonesia akan memberikan kontribusi positif terhadap negara, dengan para pengusaha Lariba tidak membebani pemerintah karena tidak memiliki utang.

“Gara-gara kita semua tidak mengerti riba itu apa, jadi akhirnya ribanya dimakan hutangnya diambil, jadi kehilangan berkah, ya sudah mau gimana ekonominya bisa muncul,” tandasnya.

(Ahmad Deni)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458