Bogor,–Dirgantara7.com | Briefing staf di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada Selasa (1/11/2022) dilaksanakan di Kawasan Situ Gede, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Pelaksanaan briefing staf di luar ruangan selalu saja memberikan pesan dan makna terhadap apa yang akan disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya kepada peserta yang dihadiri para kepala dinas, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan lurah.
Didampingi Wakilnya, Dedie A. Rachim dan Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, di awal briefing staf Bima Arya menyampaikan paparan tentang kondisi, situasi, peristiwa di Kota Bogor dalam dua pekan terakhir dan isu yang berkembang di Kota Bogor, nasional maupun di luar negeri serta program pemerintah yang harus segera diselesaikan.
Pada kesempatan itu, Bima Arya menyampaikan tentang pentingnya sense of crisis dalam merespon situasi dan kondisi, sarana dan prasarana infrastruktur, masukkan atau keluhan yang disampaikan warga agar pelayanan terhadap warga tetap optimal dan maksimal.
Dalam arahannya ia menekankan soal antisipasi agar tidak terjadi peristiwa-peristiwa di aliran sungai.
Dia meminta Kepada Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, dinas, camat dan lurah agar membuat pengumuman sosialisasi larangan bermain dan mandi di sungai untuk anak-anak, agar betul-betul diawasi oleh para orang tua.
“Tolong pastikan selama cuaca tidak menentu ini anak-anak dilarang main dan mandi disungai. Ini butuh kerja keras dengan camat dan lurah,” katanya.
Selain itu Bima Arya juga meminta disediakan perlengkapan kedaruratan dan safety untuk melakukan penyelamatan di sungai, seperti helm, pelampung dan lain sebagainya agar disiapkan di titik rawan di aliran sungai juga menyiapkan mitigasi penyelamatan.
Mengenai program kebijakan Pemkot Bogor dia juga meminta agar kegiatan padat karya akibat dampak kenaikan BBM agar diprioritaskan untuk memperbaiki fasilitas umum yang rawan bencana di masing-masing wilayah.
Kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan Dan Pemukiman, serta Dinas Perhubungan Bima Arya memberikan arahan agar bergerak cepat untuk memperbaiki fasilitas umum yang belum lengkap untuk keselamatan warga.
“Jadi ini masih banyak laporan, silahkan dipelajari, dimana mana itu titik-titik yang bahaya. Jadi tolong Kominfo lakukan mapping dikoordinasikan dengan camat lurah titik-titik itu,” katanya.
Mengenai kelanjutan penanganan dan mitigasi wilayah yang rawan bencana alam, Bima Arya meminta kepada camat dan lurah melakukan pemetaan kawasan hitam, merah dan kuning yang selanjutnya akan dipresentasikan untuk menyamakan persepsi prioritas mitigasi.
Pada briefing staf ini Bima Arya juga membahas aduan warga soal infrastruktur yang rusak karena bencana alam, diantaranya adalah jalan di sayap jembatan di Jalan KH.TB M.Falak.
Poin lainnya yang menjadi pembahasan dalam briefing staf diantaranya adalah penyediaan pangan alternatif untuk ketahanan pangan, mendorong terus lokal pride, peresmian perpustakaan dan galeri Kota Bogor juga penanganan inflasi.
Bima Arya menyampaikan dimasa melemahnya kondisi ekonomi kegiatan yang masih menggeliat dan bernafas adalah sektor UMKM dan destinasi wisata.
Untuk itu ia mengajak untuk terus fokus menggenjot sektor wisata, terutama wisata murah dan memunculkan berbagai event di wilayah dan potensi yang ada di wilayah.
“Salah satu contohnya Mulyaharja, kampung tematik ini adalah cara kita untuk mengantisipasi krisis dengan dikawinkan potensi kuliner. Silahkan berkreasi semua,” ujarnya.
Itulah kata Bima Arya mengapa briefing staf dilakukan di Situ Gede, karena potensi wilayah yang bisa dijadikan wisata murah meriah untuk warga yang rencananya akan diresmikan pekan depan.
Dalam briefing staf ini Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan tentang beberapa dimensi kedaruratan yang perlu segera ditangani dan antisipasi ke depan.
Pada kesempatan Briefing Staf itu beberapa dinas dan OPD pun memberikan laporannya, diantaranya adalah laporan dari Kepala Dinas Sosial, Fahrudin dalam menindak lanjuti 40 poin yang menjadi atensi saat patroli subuh.
“Sesuai dengan 40 item itu ada tugas Dinsos yang bekerja sama dengan Satpol PP dan wilayah sudah dilakukan operasi tgl 21 malam 28, 29 dari tiga operasi itu ada 23 gelandangan yang terjaring 7 diantaranya warga luar Kota Bogor, 16 warga Kota Bogor. Dari 16 satu yg dibawa ke dinsos karena dinyatakan terlantar,” katanya.
Sementara itu dua diantaranya dirawat di RS Marzuki Mahdi karena kondisinya ODGJ, sedangkan beberapa orang lainnya sudah dikembalikan kepada pihak keluarga karena ternyata memiliki keluarga.
(Apud Saepudin)