Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

BLK Tapsel yang menjadi pusat pelatih Bahasa Korea

buserdirgantara7
201
×

BLK Tapsel yang menjadi pusat pelatih Bahasa Korea

Sebarkan artikel ini
Img 20221228 Wa0012

Tapanuli Selatan – Dirgantara7.com. – Masyarakat Tapanuli Selatan (Tapsel) boleh berbangga. Kabupaten yang dipimpin Bupati Dolly P.Pasaribu saat ini menuju pusat pelatihan Bahasa Korea Selatan satu-satunya di Provinsi Sumatera Utara pascapandemi COVID-19.

Sekaligus nantinya Balai Latihan Kerja (BLK) Tapsel yang menjadi pusat pelatihan Bahasa Korea berlokasi di Siharang Karang, Padang Sidempuan itu dapat melahirkan pahlawan Devisa ke Luar Negeri (Korea Selatan).

Program Government to Government disingkat “G to G” Ke Korea Selatan bekerja sama BP2MI dan HRDK yang bekerja sama untuk penempatan pekerja asing di Korea.

Namun LPBK Hosanna Indramayu yang difasilitasi Pemkab Tapsel dan diketahui Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) Sumut, akan memberikan pelatihan dasar untuk pelaksanaan ujian EPS Topic bagi peserta.

Terwujud program ini berkat tingginya atensi Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dalam rangka membuka peluang kerja luar negeri khusus kepada masyarakat Tapsel dan Sumut pada umumnya.

Koko MR Siagian, owner Lembaga Pendidikan Bahasa Korea (LPBK) Hosanna Indramayu, Jawa Barat di BLK Tapsel, Selasa (27/12), menjelaskan LPBK Hosanna lahir sudah sejak 2007 silam bahkan sudah tercatat di Korea.

Dalam membantu program tersebut, mulai Januari 2023 LPBK Hosanna- Dinas Ketenagakerjaan Tapsel akan memulai sosialisasi seluruh 15 kecamatan se Tapsel termasuk ke sekolah SMK di kabupaten itu.

“Tujuannya merangsang putera/puteri Tapsel agar mau mengikuti pelatihan melalui Program “G to G” Korea atau yang berminat menjadi pekerja migran ke Korea Selatan yang gajinya bisa mencapai Rp26 juta lebih per bulan,” kata Koko.

“Ada dua peluang kerja nantinya di Korea Selatan nantinya yakni sektor manufaktur (bidang perakitan dan asembling) dan sektor perikanan (bidang penangkapan dan budidaya),” katanya.

Kadis Ketenagakerjaan Tapsel Ahmad Radja Nasution, mengatakan kuota subsidi bagi masyarakat Tapsel tahun 2023 yang mau mengikuti program “G to G” Korea baru sebanyak 50 orang.

“Masyarakat Tapsel selama pendidikan enam bulan di tampung di BLK ditanggung pemerintah daerah. Mulai akomodasi, asrama, latihan persiapan dan lainnya. Di luar Tapsel masuk kelas intensif dengan bayaran Rp 5 juta,” jelas Radja.

Syarat di terima usia 18 tahun – 39 tahun. Yang di subsidi khusus anak yatim piatu. Memahami bahasa Inggris. Tujuannya kelak anak yatim piatu Tapsel bisa tumbuh berjiwa entrepreneur dan memiliki modal bagi diri dan keluarga-nya atau tambah sejahtera.

Lebih jauh Koko dan Radja mengaku optimis, dicanangkan-nya BLK Tapsel menjadi pusat training center akan dapat menambah inkam daerah disamping bursa ketenagakerjaan dan menciptakan kewirausahawan baru di wilayah Sumut.

(HTG)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458