GARUT, Tarogong Kaler, – Dirgantara7.com // Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Pelatihan Kewirausahaan dan Digitalisasi UMKM Remaja Masjid di Aula Hotel Candra Kirana, Jalan Raya Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (28/10/2023).
Menurut Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Garut, Ganda Permana, kegiatan ini bertujuan untuk “Mewujudkan Pemuda Remaja Masjid yang Kreatif, Produktif, Mandiri, Adaptif, dan berjiwa Entrepreneur”. Peserta dalam kegiatan ini mendapatkan pelatihan wirausaha dan digitalisasi UMKM.
Ganda menyampaikan bahwa UMKM memiliki kontribusi luar biasa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, mencapai 61%, sementara menyerap tenaga kerja sebanyak 97%. Menurutnya, selama dua tahun terakhir Covid-19 melanda semua sektor ekonomi, UMKM dinilai paling cepat bangkit.
“Kemarin semua sektor pada _ngagoler lah kamari mah, hotel geus puguh teu aya nu nginepnya, pokona mah ngagoler kamari mah 2 tahun terakhir ketika Covid,_ yang paling cepat bangkit adalah UMKM,” katanya.
Pemerintah daerah sangat bersyukur kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Garut, yang menghadirkan peserta dari 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut, di mana hal ini bentuk pentahelix dalam mewujudkan tujuan pembangunan.
“Ada pemerintah, ada dunia usaha, ada akademisi, ada unsur masyarakatnya, semua berkolaborasi untuk mewujudkan satu tujuan pembangunan,” tuturnya.
Pihaknya berterimakasih kepada penyelenggara yang telah melaksanakan kegiatan ini di Kabupaten Garut, dan berharap, para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin.
Ketua Umum DPD BKPRMI Kabupaten Garut, Ujun Junaidi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mensyiarkan agama dalam bentuk kewirausahaan.
“Mudah-mudahan dengan pelatihan ini para pengurus, para pemuda-pemuda masjid, bisa (memiliki) karya sendiri, punya sendiri, organisasi sendiri,” ucapnya.
Ia juga menyambut para peserta dari luar Kabupaten Garut dan berharap kegiatan ini bisa menjadi sebuah jaringan silaturahim bagi mereka
(Ahmad Deni)
