Dirgantara7Com//Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah melakukan bersih-bersih di tubuh Polri sejak maraknya kasus yang menimpa para pejabat dan anggotanya akhir-akhir ini, sehingga banyak pemerhati yang mengkritisi institusi tersebut.
September tahun lalu Polri telah membuka pendaftaran Tamtama Polri untuk Tahun Anggaran 2023 ini, dimana dalam pendaftaran dan pendidikan kedepan diharapkan lahirnya polisi-polisi terbaik dan jujur seperti Pak Hoegeng yang pernah dikatakan Presiden RI Keempat yaitu Abdurrahman Wahid.
Feri Rusdiono seorang jurnalis senior mengharapkan adanya upaya perbaikan dalam tubuh institusi Polri, terkhusus pastinya dalam proses pendaftaran atau penerimaan polisi-polisi baru yang sedang berlangsung tanpa adanya kecacatan moril yang dilakukan.
“Harapan besar kami dalam proses pendaftaran dan penerimaan para polisi baru harus benar-benar melalui cara yang dibenarkan sesuai aturan yang berlaku, tanpa adanya cacat melalui titipan, atensi orang dalam, dan sebagainya, dengan mengenyampingkan aturan yang ada”, Ujar Feri Rusdiono.
Disisi lainnya, ia juga mengharapkan adanya perhatian lebih dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku Panglima Tertinggi di Negara ini.
“Secara tegas saya katakan, sangat diperlukan, bahkan dibutuhkan adanya atensi atau perhatian lebih dari Bapak Presiden selaku Pimpinan atau Panglima Tertinggi institusi di Negara ini”, pungkasnya.
Sebelumnya ada beberapa kasus yang muncul belakangan ini yang menimpa tubuh institusi Polri, sehingga menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada institusi tersebut. Salah satu kasus yang hingga saat ini terus bergulir yaitu pembunuhan Brigadir Yoshua yang dilakukan atasannya Irjen Pol Ferdy Sambo Cs.
Red/0