Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Nasional

Akhir Dari Cuaca Buruk, Nelayan Pukat Darat Panen ikan

buserdirgantara7
295
×

Akhir Dari Cuaca Buruk, Nelayan Pukat Darat Panen ikan

Sebarkan artikel ini
Img 20210922 Wa0196

Dirgantara7.Com//Lhokseumawe — Nelayan Tradisional menarik pukat darat kali ini Alhamdulillah penuh ikan teri dan ikan biji nangka (gantup) di Pantai Hagu Selatan Kota Lhokseumawe Rabu (22/9/21). Hasil dari tangkapan ikan teri dan biji nangka dipantai tersebut melimpah setelah cuaca kembali normal.

Seorang pawang pukat darat Arifin saat ngobrol dengan media Buserdirgantara7 di lokasi pantai itu, iya mengatakan, sejak beberapa hari yang lalu kami tidak melabuh dikarnakan ombak dan air terang jadi kami hanya bisa pasrah untuk makan sehari-hari apa adanya, Alhamdulillah hari ini kami mendapat rejeki banyak, ucapnya.

” Alhamdulillah dengan hasil tangkapan hari ini yang lumayan banyak saya sendiri ada 9 keranjang ikan teri, lanjutnya, apa lagi ini dibulan terang dengan harga ikan yang lumanyan mencapai satu juta per keranjang,’ sebutnya.

Para nelayan tradisional menarik pukat dengan menggunakan tali dipingang untuk menarik pukat (Alat tangkap ikan) mereka berdiri dengan sejajar dengan langkah serentak dan maju mudur yang terlihat dilokasi pantai hagu selatan. Sekarang ini disebut Pantai JAGU semenjak tanggul itu dibangun indah pemandangan yang terlihat sepanjang pantai.

Disisi lain yang terlihat, Sejumlah nelayan Tradisional lagi memilih hasil tangkapannya untuk mengasing kan ikan gembung teri dan biji nangka dan sejumlah lainnya mengangkat ikan dari dalam air sebagian menggumpulkan ikan yang telah terpilih sebagian lainnya membawakan ikan hasil tangkapan ke pasar Pusong kota Lhokseumawe untuk dijual.

Semenjak seminggu terakhir nelayan pukat darat tidak bisa melabuh dikarnakan ombak dan air terang, seiring membaiknya cuaca di pantai hagu tangkapan nelayan pukat darat mulai melimpah dengan membaiknya cuaca diperairan selat Malaka.

Dan di sepanjang pantai inilah nelayan tradisional Lhokseumawe yang sehari-hari tinggal disini dan mencari nafkahnya, Kebanyakan dari mereka menggantungkan rejeki dari menarik pukat darat, hanya beberapa saja diantara mereka yang merawai dan menjaring ikan yang mempunyai sampan.

Nelayan Hagu Selatan saat pagi menjelang, adalah waktunya paling tepat untuk melihat aktifitas para nelayan tradisional, Nelayan Hagu Selatan sudah berpuluh-puluh tahun dari nenek monyang mereka melakukan Aktivitas untuk mencari nafkah untuk keluarganya,

Tarik pukat biasanya menjadi tontonan masyarakat sekitar, yang terkadang ikut bersuka cita ketika melihat hasil tangkapan nelayan yang melimpah,” Disaat-saat itu juga pengunjung dan para nelayan dapat menikmati suasana indah matahari yang terbit dari ufuk timur di ujung horizon selat Malaka.

Bagi yang berkesempatan Melintas ke Kota Lhokseumawe jangan dilewatkan melihat matahari dan tarian tarik pukat darat dan bergoyang pinggul dengan rentangan tali yang menjalar kelautan,”
Alhamdulillah dijamin puas karena bisa melihat Langsung budaya tradisional yang masih ada di Aceh Hagu Selatan kota Lhokseumawe, sekaligus merasakan karunia tuhan yang telah menciptakan alam seindah ini.

Red/Ridwan

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *