GARUT, Tarogong Kaler, – Dirgantara7.com // Bupati Garut, Rudy Gunawan, secara khusus menemui langsung 42 putra/putri daerah dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Mereka kini sedang disiapkan untuk bekerja di luar negeri, terutama di Jepang, dalam program Gentra Karya.
Berlangsung di Bale Tingtrim Garut, Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (25/09/2023), suasana hangat memenuhi ruang, di mana Bupati Garut berbincang-bincang akrab dengan para pemuda-pemudi asli Garut, yang memiliki latar belakang beragam.
Rudy Gunawan menyatakan, bahwa ke-42 pemuda-pemudi ini telah dipersiapkan secara khusus oleh Pemerintah Kabupaten Garut untuk bekerja di luar negeri melalui program Gentra Karya. Bahkan, pihaknya telah menjalin kontrak dan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Kanuma di Jepang, serta beberapa perusahaan yang akan menjadi tempat penempatan para pemuda-pemudi Garut.
Program ini dianggap sebagai salah satu strategi Pemerintah Kabupaten Garut dalam mengentaskan kemiskinan di daerahnya. Bupati Garut menekankan pentingnya program ini untuk membantu mereka yang ekonominya tidak memungkinkan untuk pergi ke Jepang.
“Ini salah satu strategi mengentaskan kemiskinan, ini ada anak yang yatim piatu ya, ada yatim, dan ekonominya tidak memungkinkan mereka itu mempunyai uang untuk pergi ke Jepang,” ujar Bupati Garut.
Selain itu, para pemuda-pemudi ini telah mendapatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang dikirimkan adalah yang terlatih dan kompeten, karena pihaknya tidak ingin mengirimkan tenaga kerja yang asal-asalan.
Rudy juga menyebutkan bahwa Kepala Disnakertrans Garut, Erna Sugiarti, telah mengurus pembuatan paspor bagi para peserta. Dalam tiga hingga empat bulan terakhir, mereka telah belajar bahasa Jepang dengan baik. Dengan sertifikat SSW _(Specified Skilled Workers_/Pekerja Berketerampilan Spesifik) yang dimiliki, mereka siap untuk meniti impian di negeri sakura.
“Sehingga nanti mereka mempunyai sertifikat SSW, kita dengan kompetensi ya bahasa Jepang yang memberikan nilai-nilai sebagai harga jual mereka kita bekerja. Tentu inilah ikhtiar dari kita semua, mantap!,” tandasnya, didampingi Kepala Disnakertrans, Erna Sugiarti.
Bupati berharap program ini mesti terus dilanjutkan, meski dirinya segera pensiun.
(Ahmad Deni)