Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Forum Sosialisasi ‘Ngopi Bareng Genbest’ di Garut, Upaya Kemenkominfo RI dalam Cegah Stunting

buserdirgantara7
103
×

Forum Sosialisasi ‘Ngopi Bareng Genbest’ di Garut, Upaya Kemenkominfo RI dalam Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Img 20230908 Wa0196

GARUT, Limbangan ,- Dirgantara7.com // Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia Kebudayaan (IKPMK), Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, menggelar acara Forum Sosialisasi: Ngopi Bareng Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) dengan tema “Cegah Stunting itu Penting” di Alun-alun Limbangan, Garut, Jumat (8/9/2023). Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul dengan mengatasi masalah stunting.

IMG-20230908-WA0195

Marroli J. Indarto, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Direktorat IKPMK, menjelaskan bahwa program kampanye penanganan stunting telah mencapai 180 kabupaten/kota. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.

“Jadi kita memang dari Kominfo itu ini adalah bagian dari kita sudah jalan hampir di 180 kabupaten/kota terus melakukan kampanye,” ucapnya.

Pendekatan khusus dilakukan, terutama di daerah pelosok, dengan kerja sama pemerintah desa, kecamatan, tokoh agama, dan masyarakat. Media-media seperti radio juga digunakan untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah pelosok atau akses yang sulit.

“Kami segala cara kita coba lakukan untuk dapat akses tersebut,” katanya.

Pemerintah berfokus pada program pencegahan stunting untuk mencapai target angka 14% di tahun 2024. Kemenkominfo RI berperan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait cara mencegah stunting melalui saran gizi yang terjangkau.

“Tapi kalau Kominfo kan, kita lebih kepada levelnya adalah memberikan masyarakat informasi. Misalkan kita selalu bilang ayolah minimal kasih telor satu hari, makan lele gitu ya, itu kan murah,” ucapnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho, menyampaikan program inovasi termasuk program Remaja Putri Sehat Bebas Anemia (RISSA) dan program Melani untuk memastikan kesehatan ibu hamil. Program Temuka Obati Sayangi balita Stunting (TOSS) di Kabupaten Garut telah berhasil menurunkan angka stunting dari 35,2% menjadi 23,6%.

“Harapannya di 2023 ini juga turun di bawah 20%,” lanjutnya.

Pihaknya memuji upaya Kecamatan Limbangan yang telah berhasil menurunkan angka stunting. Antusiasme peserta dalam acara ini juga tinggi, terbukti dari banyaknya pertanyaan mengenai stunting.

“Harapan kita juga ini bagus ya budaya-budaya membawa seni budaya menginformasikan kepada masyarakat tentang stunting,” ujarnya.

Camat Limbangan, Heri Hermawan, menyampaikan pentingnya berbagi ilmu mengenai penanganan stunting dari peserta kepada masyarakat desa. Tujuannya adalah untuk memastikan generasi masa depan bebas dari stunting. Harapannya, kasus stunting di Kecamatan Limbangan dapat terus menurun menuju target 14% di tahun 2024.

“Stuntingnya di Limbangan ini sampai dengan saat sekarang alhamdulillah sudah 17 sekian persen dan mudah-mudahan nanti sesuai dengan yang di harapkan pemerintah di tahun 2024 nanti bisa mencapai di angka 14% seperti itu,” ungkapnya.

(Ahmad Deni)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458