Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Beritaormas

Doa Bersama HUT RI ke-78, Menuju Merdeka dari Sampah Bersama KTT Organik Nusa Kota

buserdirgantara7
192
×

Doa Bersama HUT RI ke-78, Menuju Merdeka dari Sampah Bersama KTT Organik Nusa Kota

Sebarkan artikel ini
Img 20230818 Wa0060

Bogor,–Dirgantara7.com // Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri doa bersama KTT Nusa Organik Leuweung kota, pada malam HUT Kemerdekaan RI ke-78, Rabu (16/8/2023) malam, di Bogor Nirwana Residence (BNR), Kota Bogor.

Doa bersama jelang hari kemerdekaan dengan tema menuju merdeka dari sampah ini memiliki pesan untuk mengisi kemerdekaan dengan juga menjaga lingkungan.

Pada tahun 2016 hingga tahun 2017, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim jauh sebelum kontestasi pemilihan kepala daerah terus aktif menjaga lingkungan. Hal itu diwujudkan dengan gerakan recycle center pandai yang tujuan memilih dan mengolah sampah yang saat ini dikembangkan menjadi pusat pembibitan.

Di tahun 2017 hingga 2018, Dedie Rachim bersama Ketua KTT Nusa Organik, Heri Heryanto membuat gerakan menanam pohon di leuweung kota.

“Alhamdulillah upaya pelestarian lingkungan terus bergelora dan direspon oleh banyak pihak. Karena pelestarian lingkungan ini harus dilakukan bersama-sama,” ujarnya.

Saat ini lanjut Dedie, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga terus melakukan upaya pengurangan sampah dari hulu.

Saat ini dari total 800 ton sampah yang setiap hari diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor berkurang menjadi 600 ton.

Karena lanjutnya, lahan seluas 38 hektar milik Kota Bogor di TPAS Galuga tidak akan sanggup terus menampung sampah hingga menggunung.

“Karena itu upaya yang dilakukan Pemkot juga perlu dibantu oleh seluruh pihak. Termasuk dari upaya KTT Organik ini yang terus melakukan upaya pelestarian alam dan juga mengajak seluruh komunitas kelompok dan anak-anak muda,” ujarnya.

Selain itu, permasalahan sampah tidak hanya berdampak pada gunungan sampah, tapi juga terhadap kelestarian lingkungan termasuk berkurangnya sumber air bersih.

“Karena 90 persen sumber air baku PDAM kota ini dari Cisadane, jika debit air tinggi di tempat pengolahan air itu penuh sampah. Karena perilaku buruk masyarakat yang membuang sampah ke sungai,” katanya.

Untuk itu Dedie berpesan kepada masyarakat jangan menzalimi antar sesama dengan membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai, selokan, saluran drainase dan sebagainya.

Ketua KTT Organik Nusa, Heri Heryanto mengatakan, kegiatan ini diawali dari Bimtek pertanian yang dilanjutkan dengan kegiatan tasyakur atau doa bersama.

“Temanya menuju merdeka dari sampah, karena kita akan memperbaiki lingkungan dengan menanam pohon vetiver, bersih-bersih sungai. Karena kalau sumber air kotor dan kalau pohon habis kita tidak bisa menanam lagi, siapa yang punya pabrik oksigen gratis buat manusia. Kenapa kita harus melakukan pemilahan sampah, karena kita tidak mau sampah menjadi sumber masalah kedepannya. Pak wakil bilang di Galuga ini cuma 38 hektar satu hari 600 ton dikali satu tahun akan jadi gunungan, apakah kita ingin memberikan warisan gunung sampah,” katanya.

Untuk itu lanjut Heri melalui gerakan bersama ini ia berharap gerakan merdeka dari sampah bisa menggerakan hati semua agar turut menjaga lingkungan.

(Pakih)

Img 20240526 223458
Img 20240526 223458